Rumahteknologi.com – Puisi tentang perpisahan sering dijadikan momen kenangan di KKN. Kegiatan yang kita lakukan bersama membuat kenangan bahkan untuk waktu yang singkat. Puisi harus menjadi syarat keindahan dan harus menekankan unsur estetika.
Puisi Perpisahan KKN
Secara etimologis, kata puisi berasal dari bahasa Yunani “poesis” yang berarti membangun, membentuk, mencipta, dan mencipta. Di sisi lain, dalam bahasa puisi, puisi merupakan produk pemikiran yang mengandung makna yang ingin disampaikan penyair dengan terikat oleh komposisi lirik dengan ritme, dimensi, rima, dan bait.
1. Elemen Fisik
– Diksi
Istilah ini mengacu pada kata-kata yang dipilih penulis untuk membuat karyanya menarik untuk dibaca.
– Majas
Majas adalah gaya bahasa kiasan yang bertujuan untuk memperindah tulisan dan meninggalkan kesan imajinatif pada pembacanya.
– sajak
Rima adalah pengulangan bunyi yang terputus-putus dalam lari dan di akhir lari yang berdekatan.
– Citraan atau imajinasi
Citraan merupakan gambara angan si penulis. Tidak penting guna memberikan kesan-kesan serta memancing imajinasi pada pembaca. Citraan meliputi citraan pandang, citraan dengar, citraan rasa, dan citraan kecap.
2. Tidak batin
– Topik
Topik merupakan ide atau inspirasi yang menempati posisi utama dalam sebuah narasi dan satu puisi memiliki satu topik.
– Rasa
Rasa dalam puisi baik dengan sikap penulis terhadap pokok permaslahan dalam puisinya. Rasa diantaranya meliputi sedih, benci, senang, dan geram.
– Nada
Nada adalah alunan lembut, keras, rendah, atau tinggi hasil dari berbagai jenis bunyi dalam sajak yang erat hubungannya dengan perasaan, pemikiran, dan sikap.
– Amanat
Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh penulis lewat aplikasi
Untuk referensi, berikut beberapa Puisi Perpisahan KKN sedih, menyayat hati dan mengharukan:
Cerita Kawan
Kutatap pelangi namunsemendung kalbu
Ingin ku putar kembali dalam fikirku
Berjuta kenangan yang telah berlalu
Tak bisa kulupa wajah sebuah keajaiban
Ingatkah dirimu saat awal perjumpaan
Merangkai sebuah kebersamaan sewaktu-waktu
terbuai dalam setiap kegiatan
Dari pagi hingga petang
Teringat pertama menginjakkan kaki di desa ini
Berbaur senyuman hangat serta sapaan ramah
Kini kita berputus dengan jalan masing-masing
Semoga kelak kau mendapatkan cita yang semestinya
Salam Berpisah
Rupa mentari terlihat cerah
Seolah tiada hati yang resah sahabat
Meski emosi terasa memecah
Namun asa masih terlukis indah
Setiap pertemuan tentu ada perpisahan
Ungkapan itu tiada salah
Kini mata mulai berkaca
Kala mendengar saatnya giliran kita
Satu hal yang harusnya kau tahu sahabatku
Meski jejak kaki bisa saja terhapus bekas
Seolah tiada napak tilas
Namun tidak dengan perjuangan kita bersama
Sambutlah kehidupan baru
Sembari membawa asa citamu
Teruntuk kenangan yang lalu
Kau selalu dalam hatiku
Salam berpisah kawan
Teruskan mimpi yang sempat tertahan
Selama jasad dikandung badan
Tiada mustahil akan terjadi pertemuan
Cerita Masa KKN
Bermula di sini
Semua cerita kini
Tentang sekelompok jiwa
Yang namanya mahasiswa
Kami memang sederhana
Berpakaian ala kadarnya
Tapi jangan ditanya tentang apa yang kami lakukan
Pengabdian sedang kami berikan
Kalau mahasiswa suka dengan aksi
Kami juga tak jauh beda
Hanya sering lebih dulu permisi
Saat orasi tak berjeda
Nilai kami tidak luar biasa
Sekedar tidak mengulang sudah lega
Kami memang mahasiswa rata-rata
Tapi kami jelas punya tujuan mulia
Kini kuliah kerja nyata telah kami lalui
Buktikan eksistensi diri
Sebagai generasi pewaris negeri
Setidaknya kami pernah sedikit memberi
Untukmu desa kami
Semoga kemakmuran senantiasa diberi
Rindu kami tiada henti
Segala kenangan tak hilang terpatri
Untuk semua yang berbaik hati
Ajarkan kami tentang kehidupan ini
Kalian guru sejati
Jasamu tak kan terganti
Untuk waktu yang berlalu
Aku kan selalu merindu