Site icon Rumah Teknologi

Rumus Kimia Sabun, Lengkap dengan Proses Pembuatannya

Rumus Kimia Sabun, Lengkap dengan Proses Pembuatannya

Rumahteknologi.com – Dalam keseharian kita pasti sering menggunakan sabun. Taukah kalian rumus kimia sabun? Pada pertemuan kali ini admin akan membahas tentang rumus kimia dari sabun.

Sabun adalah senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari lemak nabati atau hewani dalam bentuk padat, lunak atau cair. Sabun dihasilkan melalui proses saponifikasi, yaitu hidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol dalam suasana basa. Kondisi basa yang umum digunakan adalah natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH). Jika basa yang digunakan adalah NaOH maka hasil reaksinya berupa sabun ringan (padat), basa yang digunakan adalah KOH dan hasil reaksinya adalah sabun cair.

Pengertian  Sabun

Sabun adalah sejenis surfaktan, senyawa yang menurunkan tegangan permukaan air. Sifat ini memungkinkan larutan sabun masuk ke dalam serat, menghilangkan dan mengusir kotoran dan lemak. Setelah kotoran dan minyak pada permukaan tekstil, sabun membantu mencuci karena struktur kimianya. Bagian terakhir dari rantai (ion) bersifat hidrofilik (suka air) dan rantai karbon bersifat hidrofobik (tidak suka air). Rantai hidrokarbon larut dalam partikel minyak yang tidak larut dalam air. Ion didispersikan atau diemulsikan dalam air untuk dibersihkan.

Sifat-sifat sabun, pertama, sabun bersifat basa. Sabun dihidrolisis sebagian oleh air karena merupakan garam basa dari asam lemak dengan kadar tinggi. Jadi, larutan sabun dalam air bersifat basa. Kedua, sabun menghasilkan busa. Mengaduk air sabun dalam air menciptakan gelembung, tetapi ini tidak terjadi di air sadah. Dalam hal ini, sabun dapat berbusa setelah pengendapan garam Mg atau Ca di dalam air. Ketiga, sabun memiliki daya pembersih. Sifat ini disebabkan oleh proses kimia koloid, dan sabun (garam natrium dari asam lemak) digunakan untuk membersihkan kotoran polar dan non-polar. Hal ini karena sabun memiliki gugus polar dan non polar.

Dikutip dari buku Strategi Kuasai Kimia SMP Kelas 7,8,9, Tim Smart Nusantara, (2017:45), proses pembuatan sabun dimulai dari reaksi saponifikasi atau yang dikenal dengan reaksi penyabunan.
Reaksi saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak akibat adanya basa yang kuat. Bahan yang digunakan di dalam proses saponifikasi ini adalah trigliserida (C3H5(OOCR)3 dan natrium hidroksida (NaOH) yang akan menghasilkan sabun (3NaOOCR) dan gliserin (C3H5(OH)3).

Berikut persamaan reaksinya:

C3H5(OOCR)3 + 3NaOH è 3NaOOCR + C3H5(OH)3

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dilihat bahwa reaksi yang berlangsung berupa saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama, sedangkan zat kimia berupa gliserin sebagai produk.
samping. Dari pengamatan ini, kesimpulan dapat ditarik dari rumus berdasarkan reaksi kimia. antara lain

a. Deterjen Keras : C6H4C12H25SO3H

b. Deterjen Lunak : NaC12H25SO4

c. Sabun (sabun cuci tangan) : 3NaOOCR

Di sisi lain, dalam hal prinsip reaksi itu sendiri, ada beberapa reaksi yang didasarkan atas reaksi kimia sebagai respon kimia. Beberapa reaksi ini menjadi prinsip dari sabun tangan, yaitu:

a. Air dan lemak tidak larut atau bercampur karena sabun mengandung zat pengikat dan tidak dapat bercampur.

b. Ini terdiri dari dua bagian: lipohop, yang bersifat polar, larut dalam air, dan lipofil, yang non-polar, yang dapat bercampur dengan berbagai jenis lemak dan debu.

Jika melihat prinsip aksi kimia, tentunya sabun tangan dengan formula 3NaOOCR akan menjadi zat yang dapat memisahkan tanah berminyak pada benda atau permukaan, dan akan larut dalam air yang mengalir. Hal ini merupakan efek yang wajar mengingat sifat cairan dalam formula sabun cuci tangan merupakan hasil pencampuran suatu senyawa tertentu sebagai satu kesatuan untuk menghasilkan senyawa tertentu sebagai efeknya.

Seperti halnya virus dan mikroba lainnya, tentunya bahan kimia ini juga dapat melemahkan dan membunuh bakteri dan mikroba di tangan Anda. Jadi, jika ingin terhindar dari berbagai penyakit, jangan khawatir dan rajin cuci tangan pakai sabun mengingat efeknya bisa banyak mikroba negatif.

 

Exit mobile version