Rumahteknologi.com – Labu ukur adalah alat penting dan harus ada di laboratorium kimia mana pun. Apalagi jika metode pembuatan larutan kimia sesuai standar membutuhkan labu ukur dengan ukuran tertentu agar eksperimen berhasil.
Labu Ukur
Labu ukur adalah alat gelas di laboratorium kimia yang berfungsi untuk pengenceran dan preparasi larutan kimia. Labu memiliki bentuk bawah berbentuk labu dan leher memanjang dengan topi labu di atasnya.
Labu volumetrik tersedia dalam berbagai ukuran volume seperti 25mL, 50mL, 100mL dan banyak lagi. Tentunya penggunaan takaran ini disesuaikan dengan banyaknya larutan yang akan dibuat atau diencerkan.
Fungsi Labu Ukur
Beberapa fungsi labu ukur sebagai alat laboratorium kimia adalah :
1. Pengenceran Larutan
Fungsi utama labu ukur adalah sebagai media untuk menyiapkan larutan. Bahan kimia yang dijual di pasaran biasanya memiliki konsentrasi spesifik yang sangat tinggi. Namun, terkadang saat melakukan eksperimen di laboratorium, larutan dengan konsentrasi berbeda atau lebih rendah mungkin diperlukan.
Jadi yang bisa kita lakukan adalah mengencerkan bahan kimia yang ada sehingga kita mendapatkan konsentrasi kimia yang kita inginkan. Untuk tujuan ini, labu volumetrik dapat digunakan sebagai media pengenceran yang sesuai. Tentu saja kita harus menyesuaikan volume labu ukur dengan volume bahan kimia yang kita butuhkan.
2. Pembuatan Larutan
Selain pengenceran larutan, pembuatan larutan menggunakan labu ukur dalam prosesnya. Saat membuat larutan senyawa padat dalam beberapa pelarut, labu volumetrik digunakan untuk menghitung volume akhir. Inilah sebabnya mengapa keberadaan labu volumetrik di laboratorium kimia sangat penting.
Cara Menggunakan Labu Ukur
Inilah yang dapat Anda lakukan saat menyiapkan larutan dengan pengenceran atau membuat larutan dari awal menggunakan labu ukur:
1. Perhitungan
Sebelum menyiapkan larutan, perhitungan teoritis terlebih dahulu harus dilakukan untuk mendapatkan volume larutan standar yang diperlukan untuk pengenceran dan massa zat yang diperlukan untuk membuat larutan.
Saat melakukan perhitungan ini, rumus umum untuk pengenceran dan rumus umum untuk konsentrasi larutan dapat digunakan. Dalam hal ini, kita sudah mengetahui dengan pasti konsentrasi akhir yang diinginkan, volume akhir yang diinginkan, dan massa relatif senyawa yang ingin kita larutkan.
2. Pelarutan Senyawa
Saat menyiapkan larutan dari zat padat, senyawa tersebut harus terlebih dahulu diencerkan di luar labu ukur. Dalam hal ini, senyawa dapat ditempatkan dalam gelas kimia dan kemudian dilarutkan menggunakan pelarut sesedikit mungkin.
Percepat proses pelarutan dengan bantuan batang pengaduk. Hal ini dikarenakan adanya agitasi menyebabkan semakin seringnya tumbukan antara partikel zat terlarut dan pelarut dan memungkinkan terjadinya proses pelarutan yang lebih cepat.
Namun, jika Anda menyiapkan larutan dari larutan induk atau proses pengenceran, Anda tidak perlu melakukan langkah ini.
3. Gunakan Labu Ukur
Setelah senyawa benar-benar larut dengan menggunakan gelas kimia, larutan tersebut harus ditempatkan dalam labu ukur dengan ukuran yang sesuai yang digunakan untuk perhitungan.
Cairan induk dapat dimasukkan langsung ke dalam labu ukur dengan volume yang sesuai dari perhitungan yang dilakukan untuk proses pengenceran. Selanjutnya, cukup tambahkan pelarut ke dalam labu takar hingga mencapai labu takar.
4. Kocok Labu Ukur
Langkah terakhir adalah homogenisasi larutan, yang dapat dilakukan dengan mengocok labu takar. Labu volumetrik harus dikocok dengan hati-hati untuk mencegah kebocoran larutan melalui tutup labu ukur.
Bila larutan sudah homogen dan larut sempurna, proses pengocokan dapat dihentikan dan larutan selesai dan siap digunakan.
Nah, itulah artikel yang bisa kami berikan untuk semua pembaca kami. Menjelaskan pengertian pisau bedah, fungsinya, dan cara penggunaannya. Semoga postingan ini bermanfaat bagi semua pembaca.