sejarah Bursa Efek Indonesia

Sejarah Bursa Efek Indonesia, Mari Kita Pelajari Seluk-Beluknya

Bursa Efek Indonesia atau orang-orang biasa mengenalnya dengan IDX menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan investasi saham di Indonesia. Sampai saat ini telah terhitung lebih dari 1 juta investor di pasar modal. Namun tahukah Anda tentang sejarah Bursa Efek Indonesia?

Mengenal Bursa Efek, Efek dan Perusahaan Efek

Seringkali mendengar mengenai istilah Bursa Efek di dalam dunia perdagangan saham. Istilah bursa sendiri mempunyai pengertian yang sama seperti kata pasar, yakni sebagai tempat untuk memperjualbelikan barang.

1.      Bursa Efek

Pengertian bursa efek ada di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal. Jadi telah dijelaskan bahwa bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana guna mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain.

Tujuan utamanya adalah untuk saling memperdagangkan efek di antara mereka. Singkat saja, bursa efek merupakan tempat yang mempertemukan penjual dan beli. Sementara barang jualannya dalam bentuk efek. Lantas apa pengertian dari efek?

2.      Efek

Begitu pun dengan efek yang sudah ada di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 mengenai pasar modal. Definisi efek menurut Undang-Undang adalah, efek merupakan surat berharga, yakni surat pengakuan utang, saham, obligasi, surat berharga komersial hingga tanda bukti utang.

Unit penyertaan kontrak investasi berjalan secara kolektif dan kontrak berjangka hingga derivatif. Singkatnya adalah surat berharga yang bisa menjadi bahan investasi. Hal ini karena sifatnya merupakan penyetoran modal sehingga investor mengharapkan return dari modal awal mereka.

BACA JUGA:  Ethereum: Masa Depan Dunia Keuangan

3.      Perusahaan Efek

Perusahaan efek merupakan pihak yang menyelenggarakan beberapa kegiatan. Pertama adalah penjamin emisi efek, membantu perusahaan saat melakukan penerbitan efek. Kedua adalah perantara pedagang efek, membantu investor melakukan investasi berbagai instrumen seperti saham.

Ketiga adalah manajer investasi, pihak yang mengelola dana dari investor untuk kemudian dikelola dalam portofolio. Perusahaan efek bisa melakukan kegiatan jual beli sehingga harus tercatat sebagai anggota bursa efek, yakni perantara pedagang efek atau PPE dengan izin usaha dari badan OJK.

Mengenal Bursa Efek Indonesia

sejarah Bursa Efek Indonesia

PT Bursa Efek Indonesia merupakan lembaga pemerintahan yang memiliki peran untuk menyelenggarakan segala jenis bursa. Artinya adalah PT ini mempunyai tugas utama dalam menyediakan fasilitas perdagangan efek di tanah air.

Bursa Efek Indonesia memiliki pusat di Gedung Bursa Efek Indonesia. Tepatnya di kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jend. Sudirman Nomor 52 53 Senayan Kebayoran Baru di wilayah Jakarta Selatan. Seluruh kegiatan penyelenggaraan bursa berlangsung di kantor tersebut.

Dengan adanya Bursa Efek Indonesia yang berperan untuk menyelenggarakan segala kegiatan di bidang bursa, menjadi salah satu alasan bahwa investasi saham di Indonesia aman untuk Anda lakukan. Hal ini karena PT BEI juga mempunyai kewenangan terhadap anggota bursa dan emiten.

Anggota Bursa Efek Indonesia

Saat ini telah tercatat setidaknya ada 108 perusahaan efek atau sekuritas yang telah tercatat di dalam BEI sebagai anggota bursa. Perusahaan ini pun juga bermacam-macam, ada yang berfungsi menjadi perantara pedagang efek, manajer investasi maupun penjamin emisi efek.

sejarah Bursa Efek Indonesia

1.      Kode A – E

Ada beberapa perusahaan yang telah terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia. Diantaranya adalah AD PT Oso Sekuritas Indonesia (PEE dan PPE), AG PT Kiwoom Sekuritas Indonesia (PPE), AF PT Harita Kencana Sekuritas (PPE), AH PT Shinhan Sekuritas Indonesia (PPE dan PPE).

BACA JUGA:  Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Berikutnya yakni AI PT UOB Kay Hian Sekuritas (PPE dan PEE), AK  PT UBS Sekuritas Indonesia (PPE dan PEE), AN PT Wanteg Sekuritas (PPE dan PEE), AP PT Pacific Sekuritas Indonesia (PEE), AZ PT Sucor Sekuritas (PPE dan PEE) hingga BF PT Inti Fikasa Sekuritas (PPE dan PEE).

2.      Kode F – O

Berikutnya adalah dengan kode broker FG PT Nomura Sekuritas Indonesia (PPE dan PEE), FM PT Onix Sekuritas (PPE dan PEE), FO PT Forte Global Sekuritas (PPE). FS PT Yuanta Sekuritas Indonesia (PPE dan PEE) dan juga FS PT Yuanta Sekuritas Indonesia.

Selanjutnya adalah GI PT Mahastra Andalan Sekuritas (PPE), GW PT HSBC Sekuritas Indonesia (PPE dan PEE), GR PT Panin Sekuritas Tbk (PPE dan PEE), HD PT KGI Sekuritas Indonesia (PPE dan PEE), HP PT Henan Putihrai Sekuritas (PPE dan PEE) dan ID PT Anugerah Sekuritas Indonesia.

3.      Kode P – Z

Perusahaan berikutnya adalah PC PT Fac Sekuritas Indonesia (PPE), PD PT Indo Premier Sekuritas (PEE), PF PT Danasakti Sekuritas Indonesia (PEE), PG PT Panca Global Securities Tbk (PPE), PK PT Pratama Capital Sekuritas, PS PT Paramitra Alfa Sekuritas (PPE) dan masih banyak lagi.

Sejarah Bursa Efek Indonesia

Menariknya, Bursa Efek Indonesia ini ternyata sudah ada sejak lama dari zaman penjajahan Belanda. Pasar modal di Indonesia pun juga pernah mengalami pasang naik. Dalam perkembangannya, pasar modal terbagi menjadi 4 zaman seperti berikut:

1.      Era Penjajahan

Bursa efek pertama berdiri di kota Batavia. Di masa itu, Belanda mendirikan usaha perkebunan masif dan membutuhkan modal yang banyak dari berbagai investor Eropa. Di waktu itu, penghasilan dari penduduk Eropa pun juga lebih besar sekitar 50 sampai 100 kali lipat dari penduduk pribumi.

BACA JUGA:  Kode Perusahaan Saham: Definisi, Kegunaan dan Contohnya

Bursa Efek pun berdiri di Batavia dengan tujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat Eropa. Sesudah persiapannya lengkap, hingga berdiri Bursa Efek atau Vereniging Voor de Effectenhandel sekaligus memulai perdagangan efek di tanggal 14 Desember 1912.

2.      Era Orde Lama

Satu tahun sesudah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan Indonesia tahun 1950, pemerintah pun akhirnya menerbitkan obligasi. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas pasar kembali aktif di pasar modal Indonesia. Sampai pada akhirnya di tanggal 30 Juni 152, BEI pun buka kembali di Jakarta.

Penyelenggaraan pun berserah pada Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-Efek atau PPUE. Sejak saat ini pun, Bursa Efek kembali menunjukkan perkembangan pesat di Indonesia. Namun keadaan ini hanya berlangsung hingga tahun 1958 saja akibat sengketa dan politik.

3.      Era Orde Lama

sejarah Bursa Efek Indonesia

Selepas orde lama berakhir dan berganti menjadi orde baru, langkah pertama dari pemerintah untuk menahan perekonomian kembali normal adalah dengan membentuk Tim Persiapan Pasar Uang dan Modal. Pemerintah orde baru serius untuk menghidupkan kembali pasar uang dan modal di Indonesia.

Di orde baru pun perkembangan pasar modal terbagi menjadi 2 periode yakni 1977 – 1987 dan 1988 – 1997. Periode pertama menunjukkan bursa efek berkurang dan memberikan hasil sesuai dengan harapannya.

Itulah tadi beberapa poin pembahasan dari rumahteknologi.com yang menjelaskan mengenai sejarah Bursa Efek Indonesia. Dengan berdirinya BEI, tentu akan menjadi sosok pengaman bagi para investor. Mengingat bahwa tugas utamanya adalah menjaga dan memelihara jalannya pasar modal di Indonesia tetap aman.