Cara Kerja Bandarmology

Cara Kerja Bandarmology, Teknik, dan Ciri-cirinya

Istilah dalam dunia saham memang cukup banyak, salah satunya Bandarmology. Sederhananya, Bandarmology merupakan ilmu yang mempelajari orang-orang dalam menggunakan pergerakan bandar saham. Cara kerja Bandarmology cukup sederhana, tapi tidak semua orang paham.

Pengertian Bandarmology

Cara Kerja Bandarmology

Bandarmology merupakan sebuah ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana orang-orang dalam menggunakan pergerakan bandar saham. Adapun tujuan dari penerapan ilmu ini untuk mengetahui bagaimana pergerakan harga saham dalam jangka waktu tertentu.

Selain itu, Bandarmology juga bisa diartikan sebagai informasi berhubungan dengan bandar saham yang melakukan kontrol terhadap saham. Sedangkan bandar Saham adalah orang yang mempunyai kendali dalam bidang saham terutama saat saham berada di nilai tertentu.

Dalam dunia saham, bandar saham bisa hadir dalam berbagai bentuk seperti institusi, individu maupun perusahaan tertentu. Sedangkan untuk ilmu Bandarmology tersendiri hanya terfokus pada paham, sistem dan juga tingkah laku bandar untuk melakukan permainan harga saham.

Cara Kerja Bandarmology

Adakalanya memahami bagaimana cara kerja Bandarmology sangat menguntungkan. Sederhananya cara kerjanya meliputi tiga langkah fase yang meliputi fase akumulasi, partisipasi dan distribusi. Berikut ini penjelasan lengkap dari rumah teknologi mengenai ketiga fase tersebut.

1.      Fase Akumulasi

Pada tahapan fase yang pertama yaitu akumulasi, biasanya bandar saham akan melakukan kegiatan beli dengan memanfaatkan momen yang ada. Lebih tepatnya momen yang dimaksudkan tersebut yaitu pada saat harga masih rendah.

BACA JUGA:  Pengertian Pasar Modal Syariah: Sejarah, Pengertian dan Contohnya

Dengan kata lain, bandar saham akan mencari momen di mana bisa mendapatkan saham dengan harga yang masih mempunyai pergerakan sedikit. Tujuannya agar nantinya lebih mudah Untuk memanipulasi perkembangannya.

2.      Fase Partisipasi

Di fase selanjutnya yaitu partisipasi akan menunjukkan perkembangan harga saham. Hal tersebut terjadi karena bandar saham akan melakukan akumulasi secara terus-menerus. Bahkan, biasanya kenaikan saham dapat melebihi ekspektasi.

Tidak hanya berhenti sampai disitu saja, kondisi meningkatnya saham seperti ini dapat meningkatkan ketertarikan investor lain untuk mengikuti. Bahkan, hal tersebut juga berdampak untuk mendorong keinginan investor membeli saham.

3.      Fase Distribusi

Fase terakhir yaitu distribusi atau profit taking. Lebih tepatnya fase ini terjadi jika sebelumnya di fase partisipasi banyak investor yang membeli saham dengan jumlah cukup banyak. Tentunya kejadian tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi bandar saham.

Selanjutnya bandar saham akan mengambil banyak keuntungan karena banyaknya pembelian saham. Adapun cara mengambil keuntungan yaitu dengan menjual kembali kepemilikan saham sebelumnya.

Ciri-ciri Saham yang Dikuasai Oleh Bandar

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya jika bandar saham dapat menguasai saham dan juga modal dengan jumlah cukup besar. Namun, untuk membedakan antara saham yang dikuasai bandar saham atau tidak, berikut ini ciri-cirinya.

1.      Kenaikan Saham Terlalu Signifikan

Ciri-ciri pertama saham yang dikuasai oleh bandar yaitu saham mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Meskipun pada dasarnya di dunia investasi kenaikan harga saham menjadi hal yang lumrah terjadi. Namun, terkadang kenaikannya tidak terlalu besar.

Jika Anda menjumpai saham yang mengalami peningkatan mencapai 10% setiap harinya, itu tandanya sedang dalam pengawasan bandar. Apalagi jika sebelumnya harga saham yang cukup murah, sehingga bandar saham menaikkannya untuk menarik investor.

2.      Volume Perdagangan Tidak Wajar

Ciri-ciri selanjutnya yaitu terjadinya volume perdagangan yang tidak wajar. Maksudnya, volume perdagangan yang cukup besar pada saham tertentu menandakan ada sangkut pautnya dengan bandar. Dengan kata lain saham tersebut berada di tangan bandar.

BACA JUGA:  Perkembangan Pasar Modal di Indonesia, Bagaimana Jalannya?

Hal itu bisa terjadi begitu saja karena kebanyakan bandar memang sengaja membeli sebuah saham dengan jumlah yang besar. Hal inilah yang dapat mempengaruhi kenapa harga saham di tangan bandar akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

3.      Harga Saham Tetap Tinggi Saat Perusahaan Rugi

Ini memang terdengar sangat aneh, tapi pada dasarnya itulah kenyataannya. Setiap saham yang berada di kendali bandar akan mempunyai nilai tinggi dalam jangka waktu lama. Sekalipun perusahaan pemilik saham tersebut mengalami kerugian.

Hal itu bisa terjadi karena bandar mengeluarkan modal yang cukup besar pada perusahaan tersebut. Maka dari itu sebagai investor sudah seharusnya mengecat Bagaimana laporan keuangan dari perusahaan. Hal tersebut penting untuk dilakukan sebelum membeli saham.

4.      Emiten Baru Menguasai Saham

Harga saham yang berada di tangan bandar cenderung terjangkau. Tak heran jika hal tersebut menyebabkan emiten baru menguasai saham. Meskipun pada dasarnya kehadiran emiten baru bukan menjadi hal yang salah dan hal asing lagi.

Bahkan, kehadiran emiten baru juga sudah mendapatkan persetujuan dari otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Namun, sebagian besar investor belum mengetahui performa serta bagaimana hasil kerja dari emiten baru tersebut karena nilainya terlalu rendah.

Prinsip Analisis Bandarmology

Pada analisis Bandarmology saham terdapat beberapa prinsip yang meliputi pasar modal tidak efektif. Ada dua kubu di dalam pasar modal dan satu pihak bandar melawan ribuan retail. Penjelasan mengenai beberapa prinsip tersebut, berikut penjelasannya.

1.      Pasar Modal Tidak Efektif

Prinsip pertama analisis Bandarmology yaitu pasar modal sangat tidak efektif. Hal tersebut terjadi karena adanya kesenjangan antara investor big player dengan investor ritel dalam penerimaan informasi. Disini investor big player berperan sebagai pemilik saham dalam jumlah besar.

BACA JUGA:  Aksi Korporasi: Pengertian dan Macam-macamnya

Sebenarnya kondisi seperti ini jika terjadi sangatlah wajar. Apalagi jika berhasil mendapatkan posisi sebagai pemegang saham terbesar, tentunya perusahaan akan lebih memprioritaskan. Hal yang seperti inilah memungkinkan bisa mendapatkan informasi langsung dari perusahaan.

2.      Ada Dua Kubu di Pasar Modal

Prinsip kedua Bandarmology yaitu adanya dua kubu pada pasar modal atau perdagangan saham. Maksud dari dua kubu tersebut yaitu bandar dan ritel. Bandar saham merupakan investor yang menggerakkan harga saham untuk mencari keuntungan pada pasar modal.

Sedangkan siapa itu ritel saham? Ritel merupakan investor yang menunggangi pergerakan harga untuk mencari keuntungan di pasar modal. Selain itu, ritel juga biasa dikenal sebagai orang yang menunggangi pergerakan bandar.

3.      Satu Pihak Bandar Melawan Ribuan Ritel

Prinsip ketiga yaitu adanya satu pihak bandar untuk melawan ribuan ritel. Perlu Anda ketahui jika satu pihak bandar bukan berarti satu orang atau satu broker. Namun, dalam prinsip Bandarmology, maksud dari satu bandar yaitu satu pihak yang saling bekerja sama.

Nah, satu pihak inilah yang nantinya saling bekerja sama untuk mendapatkan keuntungan atau tujuan. Satu pihak bandar juga bisa meliputi banyak big player, sekuritas dan institusi. Semuanya bekerja sama untuk bergerak serentak mencapai tujuan.

Memahami bagaimana cara kerja Bandarmology memang tidaklah mudah. Namun, bukan berarti tidak bisa memahaminya sama sekali. Sederhananya cara kerja dari Bandarmology yaitu melakukan tiga langkah fase yang meliputi fase akumulasi, partisipasi dan distribusi. Ketiga fase tersebut saling berkaitan satu sama lain, tujuan intinya untuk mendapatkan keuntungan.