contoh sosiologi

Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan.

Artikel kali ini akan membahas “contoh sosiologi”

Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.

Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemuka jawaban yang telah ada.

Setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.

Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut penjelasan dari “contoh sosiologi”

Definisi Sosiologis

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan sosiologi sebagai “pengetahuan atau informasi tentang sifat, perilaku, dan evolusi masyarakat; studi tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahan.”

Kombinasi kata Latin untuk “teman” (socius) dan kata Yunani untuk “sains” (logos), sosiologi dapat ditelusuri kembali ke dua bahasa ini. Akibatnya, sosiologi dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat dan interaksi sosial.

Sosiologi mengkaji bagaimana orang bertindak dan berinteraksi saat membentuk komunitas. Keluarga, komunitas etnis, negara, dan partai politik adalah contoh pengelompokan.

Sosiolog Prancis Auguste Comte menciptakan kata sosiologi dalam karyanya “Cours De La Philosophie Positive,” yang diterbitkan pada tahun 1838. Comte diberi gelar kehormatan “Bapak Sosiologi” karena dampaknya yang luar biasa pada disiplin ilmu.

Selain Marx dan Engels, empat tokoh sejarah lainnya—Max Weber, Herbet Spencer, Emile Durkheim, dan Herman Speck—diberi penghargaan atas inovasi penting di bidang ini.

Pengertian Sosiologi Menurut Para Ahli

Meskipun memiliki tahun kelahiran 1838, sosiologi tidak diakui sebagai disiplin empiris yang sah sampai kemudian di abad ke-19. Keterbukaan ini antara lain dipengaruhi oleh terciptanya dinamika sosial baru dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Untuk mempertahankan status quo pembaruan.

Kemudian, banyak pakar akademik dari berbagai perguruan tinggi mencoba menjelaskan subjek ini karena fokus sosialnya. Berikut adalah beberapa cara sosiolog sendiri mendefinisikan lapangan.

1 Auguste Comte
Comte, sang inspirasi bidang sosiologi, mengatakan bahwa itu adalah ilmu positif. Sosiologi, studi tentang masyarakat manusia dan peristiwa yang terjadi di dalamnya, oleh karena itu sangat didasarkan pada metode ilmiah dan pemikiran logis.

BACA JUGA:  contoh proposal kkn tematik

2, Karl Marx
Sementara itu, Karl Marx mengatakan dalam The Communist Manifesto bahwa dia percaya pada kemampuan sosiologi untuk mengakhiri ketidakadilan dan mewujudkan masyarakat yang benar-benar tanpa kelas. Dia yakin bahwa, pada akhirnya, orang perlu dibebaskan dari sistem kapitalis.

3, Max Weber
Sosiologi, dalam pandangan Max Weber, dapat dilihat sebagai studi tentang saling mempengaruhi dan saling ketergantungan dari berbagai jenis fenomena sosial, seperti yang berkaitan dengan etika, agama, keluarga, dan ekonomi.

4. Emile Durkheim
Menurut Emile Durkheim, sosiologi adalah studi tentang masyarakat manusia dan struktur serta fakta yang mendasarinya. Berdasarkan pengamatannya terhadap perilaku dan pola pikir manusia, Durkheim menyimpulkan bahwa manusia tunduk pada kekuatan yang mengendalikan.

5. Soejono Soekanto.
Menurut Soekanto, kajian ilmiah tentang masyarakat dan pencarian pola-pola luas dalam perilaku manusia merupakan sosiologi.

Sejarah sosiologi

Sosiologi, meskipun disebut sebagai “sains”, baru saja muncul. Dan jika disandingkan dengan studi masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, kemunculan sosiologi juga dikaitkan dengan kemajuan penelitian manusia.

Aristoteles dan Plato, dua filsuf terbesar Yunani Kuno, keduanya menerbitkan karya yang merinci bagaimana membangun masyarakat yang adil dan makmur. Ibnu Khaldun, seorang pemikir Timur yang menulis tentang peradaban manusia dan kohesi sosial pada abad ke-14, adalah contoh lainnya. Sebelum perkembangan sosiologi, ketiga buku ini sudah beredar.

Pelopor cabang studi ini menghabiskan waktu bertahun-tahun, jika tidak puluhan tahun, mencari sudut pandang yang tepat. Menariknya, banyak peristiwa penting dalam sejarah manusia terjadi pada saat sosiologi mulai terbentuk. Dua di antaranya bahkan berkontribusi pada pertumbuhan disiplin sosiologis.

Yang pertama adalah pergolakan politik pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Prancis. Setelah itu para sosiolog mulai mempelajari tatanan dan transformasi sosial.

Kedua, kita memiliki revolusi industri, yang sering dilihat sebagai landasan peluncuran kapitalisme dan sosialisme. Ini faktor terhadap pertumbuhan sosiologi juga.

Pada abad ke-18, tiga orang terkenal diidentifikasi telah membahas sosiologi secara panjang lebar. Pada tahun 1876, Herbert Spencer adalah yang pertama, dan kemudian pada tahun 1883, diikuti oleh Lester F. Ward dan Emile Durkheim. Sosiologi berhutang banyak pada karya dua tokoh terkenal abad ke-19: Max Weber dan Karl Marx.

Ketika abad ke-20 bergulir, sosiologi telah membuat langkah signifikan dan menjadi bidang studi yang diminati di Amerika Serikat. Urbanisasi dan industrialisasi besar-besaran di wilayah metropolitan Amerika Serikat mendorong banyak akademisi untuk mempelajari sosiologi saat itu.

BACA JUGA:  Kumpulan Pertanyaan Teka Teki Lucu, Kering Tapi Basah Apakah itu?

Aliran sosiologis baru, seperti poststrukturalisme, postmodernisme, postkolonialisme, dan postpositivisme, didirikan sekitar pergantian abad ke-21 dan mengkritik aliran yang sudah mapan. Dan George Ritzer, yang mendirikan sosiologi sebagai ilmu yang mengandung paradigma plural, adalah pendukung kuat pergeseran ini.

Ruang Lingkup Sosiologis

Memang, lingkup sosiologi sangat besar karena mencakup begitu banyak aspek keberadaan manusia. Seperti ekonomi, pendidikan, politik, agama, atau budaya. Semua disiplin ini diperiksa melalui lensa sosial.

Oleh karena itu, bidang studi ini tidak hanya mencakup interaksi antar kelompok tetapi juga antara individu dan kelompok dan individu.

Namun, sosiologi sebagai disiplin ilmu yang menyelidiki struktur sosial memiliki tiga bidang fokus utama, yaitu:

1. Ilmu Sosial
Ketika mempelajari persamaan dan perbedaan, sosiologi tidak termasuk dalam ilmu pasti atau ilmu alam. Sebaliknya, sosiologi adalah disiplin kategoris yang melihat secara eksklusif pada apa yang sebenarnya terjadi, bukan apa yang bisa terjadi atau apa yang sudah terjadi.

Demikian pula, sosiologi tidak dapat memprediksi bagaimana kehidupan seseorang akan berjalan.

2. Ilmu Murni
Pengejaran pemahaman komprehensif tentang masyarakat manusia menjadikan sosiologi sebagai contoh lain dari upaya ilmiah murni. harus menyimpan informasi tersebut untuk diri sendiri dan tidak membaginya.

Fakta-fakta yang diperoleh melalui penelitian sosiologis kemudian dapat digunakan untuk bidang lain, seperti administrasi, diplomasi, psikologi, dan pembuatan undang-undang, untuk mengatasi masalah kemasyarakatan.

3. Ilmu Abstrak
Sosiologi, seperti banyak ilmu sosial lainnya, adalah bidang studi yang tidak dapat direduksi menjadi contoh spesifik. Secara khusus, ia mengamati pola dan struktur masyarakat.

Pemahaman dan pola umum yang menyelidiki dan mencari prinsip atau hukum interaksi manusia, sifat, isi, bentuk, atau struktur masyarakat merupakan tujuan lebih lanjut dari sosiologi.

Jenis Jenis Sosiologis

Sosiologi umum, sosiologi khusus, sosiologi terapan, dan sosiologi murni adalah empat cabang utama disiplin berdasarkan fokus dan ruang lingkup masing-masing. Berikut adalah rincian singkat dari apa yang saya maksud:

1. Sosiologi Umum
Interaksi manusia dan pembentukan ikatan sosial menjadi fokus sosiologi umum.

2 Sosiologi Khusus
Sedangkan fokus sosiologi khusus adalah menggali dan mempelajari aspek-aspek tertentu dari kehidupan manusia.

BACA JUGA:  bagaimana pendapatmu agar tujuan pertumbuhan dapat tercapai

3, sosiologi dalam ilmu terapan
Sebagai disiplin terapan, sosiologi mencari jawaban tentang bagaimana pemahaman teoretis dapat dipraktikkan untuk mengatasi masalah dunia nyata.

4. Sosiologis Sebagai ilmu murni
Karena fokus pada pembentukan dan deskripsi pengetahuan secara abstrak inilah sosiologi juga dianggap sebagai ilmu murni.

Ciri Utama Sosiologis

Tidak mungkin untuk menolak sosiologi sebagai ilmu sosial yang sah tanpa terlebih dahulu mengakui empat fitur yang menentukan. Berikut adalah empat fitur yang membedakan:

(1) Teoritis
Ciri pertama sosiologi adalah selalu berusaha merangkai abstraksi berupa temuan-temuan tentang keterkaitan sebab-akibat dari berbagai fenomena sosial yang diteliti berdasarkan hasil observasi aktual.

(2) Sosiologi Empiris,
sebagai disiplin ilmu non-spekulatif yang berpijak pada pengamatan perilaku sosial aktual di alam bebas (masyarakat).

3, Non-etis
Sosiolog tidak ditugaskan untuk memutuskan sisi mana dari suatu masalah yang lebih baik. Disiplin ilmiah khusus ini berkomitmen untuk melengkapi sejarah rasional fenomena tertentu.

4. Kumulatif
Agar argumen sosiologis menjadi kumulatif, ia harus mengacu pada berbagai konsep dan kerangka kerja yang sudah mapan.

Selain empat fitur yang disebutkan sebelumnya, sosiologi juga membedakan dirinya dari teori sosial lainnya dengan kerangka teoretisnya yang unik. Teori sosiologis adalah pendekatan masyarakat yang mengabstraksi dari pertanyaan moralitas. Sedangkan teori sosial lainnya lebih menekankan umpan balik masyarakat dan motivasi politik.

Teori sosial adalah analisis fenomena sosial berdasarkan kumpulan paradigma, hipotesis, argumen, atau konsep. Mengingat perbandingan ini, terbukti bahwa teori sosial memberikan sedikit bobot pada objektivitas.

contoh dari sosiologi

  • karena dapat bersosialisasi dengan siapapun untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat
  • adanya golongan masyarakat secara horizontal berdasarkan ciri – ciri tersebut
  • adanya kumpulan manusia yang merupakan kesatuan sosial dan juga mempunyai norma, nilai, ataupun tujuan yang tidak berbeda
  • adanya suatu permasalahan yang menyimpang dari aturan masyarakat yang sudah diberlakukan dalam sistem sosial
  • karena adanya berpidahan yang dilakukan masyarakat
  • dll

Itulah artikel tentang sosiologis. Semoga bermanfaat***