jelaskan pengertian drama

Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan.

Artikel kali ini akan membahas “jelaskan pengertian drama”

Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.

Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemuka jawaban yang telah ada.

Setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.

Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut penjelasan dari “jelaskan pengertian drama”

Pengertian Teks Drama

Kata Yunani “Draomai,” yang berarti melakukan, bertindak, bertindak, dan bertindak, adalah sumber kata bahasa Inggris “drama.” Salah satu definisi teks drama, berdasarkan asal -usul istilah ini, adalah kinerja yang ditulis untuk digunakan di atas panggung.

Drama, sesuai dengan zaman, tidak lagi terbatas pada pengaturan teater tradisional. Saat ini, drama dapat merujuk pada semua jenis kisah yang diceritakan melalui berbagai media, apakah itu pertunjukan langsung, film, acara televisi, drama radio, dll.

Teks dramatis, dalam arti luas, adalah bagian dari karya sastra yang menceritakan kisah tentang kehidupan nyata dengan demonstrasi tindakan. Sementara itu, peran dramatis biasanya digambarkan oleh aktor dan aktris. Para pemain ini akan memerankan adegan dari drama di depan penonton, berbicara dan memerankan garis mereka sesuai dengan teks drama.

Ciri -ciri teks drama

Karakteristik teks teater akan dibahas ketika makna teks telah ditetapkan. Dengan demikian, teks drama dapat diidentifikasi dan dibedakan dari tulisan -tulisan lain berdasarkan sifat -sifatnya yang unik. Selain itu, teater dibedakan dari bentuk literatur lain dengan sifat -sifat uniknya sendiri. Penting untuk memperhatikan aspek -aspek berikut dari teks Play:

1 Salah satu fitur yang membedakan dari teks -teks drama adalah mereka menceritakan sebuah kisah sebagian besar melalui percakapan.

2, teks teater tidak termasuk tanda kutip untuk dialog apa pun.

BACA JUGA:  peralatan seni lukis adalah

3, aktor dan aktris yang menggambarkan karakter dalam teks drama wajib mengikuti arahan tertentu.

4, Teks drama muncul di atas atau di sebelah kiri aksi di layar.

5 Ada banyak situasi tegang dan peristiwa menarik dalam narasi dramatis.

6, Script drama harus dilakukan atau diletakkan di atas panggung.

7, karya paling dramatis dapat dipentaskan dalam waktu kurang dari tiga jam.

Teks drama tidak dapat dilakukan lebih dari sekali dalam kerangka waktu tertentu.

Unsur – Unsur Teks Drama

Unsur -unsur teks drama akan dibahas ketika definisi dan fitur yang menentukan teks drama telah ditetapkan. Tulisan -tulisan drama memiliki banyak elemen yang sama dengan jenis literatur lainnya. Ada dua jenis komponen dalam teks dramatis: internal dan eksternal.

A, Unsur Intrinsik
Ketika kita berbicara tentang “unsur intrinsik,” kami mengacu pada hal -hal seperti titik plot dan karakter yang ada secara alami di dalam teks drama. Berikut ini adalah beberapa komponen mendasar ini:

a. Tokoh dan Penokohan
Ada arti penting dalam karakter teks teater karena statusnya sebagai fiksi fiksi dalam plot. Sementara itu, dalam teks yang dramatis, karakterisasi karakter berfungsi sebagai representasi visual dari kepribadian dan motivasi orang tersebut.

b. Latar (setting)
Pengaturan, atau konteks, dari teks yang dramatis mengacu pada lokasi fisik, periode historis, dan iklim emosional dari tindakan cerita.

c. Alur
Dalam literatur yang dramatis, plotnya adalah rantai peristiwa yang terungkap dari satu ke yang berikutnya sesuai dengan prinsip sebab -akibat. Istilah “plot” digunakan untuk menggambarkan keseluruhan struktur dan keterkaitan dari peristiwa cerita yang membangun ketegangan dan mengarah pada klimaks dan kesedihan cerita.

d. Tema
Dalam teks yang dramatis, temanya adalah konsep menyeluruh yang diperkuat oleh jaring aspek lain termasuk dialog, tindakan, dan karakterisasi.

e. Amanat
Pesan dari sebuah karya dramatis adalah pesan yang dimaksudkan penulis kepada audiens target drama.

B. Faktor Ekstrinsik
Setiap dan semua faktor di luar teks drama yang berkontribusi pada keberadaan teks drama dianggap sebagai aspek ekstrinsik. Beberapa contoh faktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut:

  • Resume atau biografi penulis drama
  • Pandangan dunia penulis naskah
  • Aspek kehidupan sosial yang memotivasi penulis untuk menciptakan karya dramatik
BACA JUGA:  Ringkasan Cerita Anoman Duta Dalam Bahasa Jawa!! Pahlawan Kebijaksanaan lan Keadilan ing Cerita Rakyat Jawa

Struktur Teks Drama

Setelah pembaca akrab dengan sifat, kualitas, dan komponen teks drama, skema organisasi teks dapat terungkap. Tiga bagian yang membentuk kerangka teks drama adalah prolog, dialog, dan epilog. Silahkan baca penjelasan berikut ini:

1. Prolog
Dalam sebuah drama, prolog datang sebelum tindakan yang tepat. Prolog adalah pernyataan awal atau bagian yang berfungsi sebagai pengantar. Karakter, konflik, dan latar belakang atau aspek lain dari lakon biasanya dijelaskan dalam prolog. Narator, juga dikenal sebagai dalang, atau tokoh lain dalam teater biasanya bertanggung jawab membawakan prolog di awal pertunjukan.

2. Dialog
Dialog berfungsi sebagai kerangka sekunder teks drama. Percakapan antara dua orang atau lebih disebut dialog. Dialog mengambil fungsi penting dalam kerangka teks dramatis. Itu karena setiap baris dialog dalam sebuah drama sangat menentukan keberhasilan pementasan.

Dialog dalam teks dramatis juga dapat melukiskan potret emosi para tokoh. Inilah mengapa sangat penting untuk memilih aktor dan aktris yang dapat menghidupkan karakter dan menyampaikan emosi mereka saat melakukan sebuah drama. Aktor dan aktris juga harus mampu mengartikulasikan kata-kata yang diucapkan karakternya, misalnya dengan mengadopsi nada suara yang mencerminkan keadaan emosi karakter.

3. Epilog
Epilog teks lakon berfungsi sebagai segmen struktural ketiga. Sederhananya, epilog berfungsi sebagai pernyataan terakhir dalam teks lakon. Kesimpulan, perintah, atau ide sentral dari teks drama biasanya ditemukan di epilog. Kesimpulan, seperti pengantar, biasanya diucapkan oleh narator atau dalang pertunjukan. Perlunya akhir yang dramatis dengan garis-garis yang diucapkan oleh karakter lakon mungkin merupakan penjelasan lain.

Selain fase-fase yang telah dijelaskan di atas, struktur teks drama juga memuat segmen percakapan yang terbagi atas orientasi, kompleksitas, dan resolusi (denouement) tersebut di atas. Setelah dialog dipecah menjadi tiga bagian, dialog selanjutnya dipecah menjadi babak dan adegan. Biasanya, sebuah teks dramatis akan memiliki satu babak, dan babak itu akan menceritakan kisah satu kejadian penting dalam percakapan. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa tokoh utama mengalami sejumlah transformasi sebagai akibat dari peristiwa cerita. Namun dalam teks lakon, setiap karakter hanya memiliki satu baris dialog untuk dipilih dalam adegan tertentu.

BACA JUGA:  Berikut Cara Menyusun Skripsi yang Baik dan Benar, Mahasiswa Wajib Tau

Kaidah Kebahasaan Drama

1. Dialog merupakan komponen penting dari teks drama.

2. Banyak orang menggunakan tanda kutip di sekitar apa yang mereka katakan dalam percakapan.

3, teks teatrikal seringkali menggunakan kata ganti orang ketiga dalam prolog dan epilog, seperti he, he, his, his, dan sebagainya.

4, beberapa kata ganti orang pertama dan kedua (seperti saya, saya, kami, kami, dan kamu) dapat ditemukan di bagian percakapan teks teater.

5, banyak teks dramatis menggunakan konjungsi waktu atau kata keterangan waktu, seperti sebelum, sekarang, setelah itu, dulu, lalu, dan seterusnya.

6, Kata-kata seperti “urutkan”, “mahkota”, “singkirkan”, “wajah”, “istirahat”, dan seterusnya adalah hal yang umum dalam penulisan dramatis, yang semuanya menggambarkan suatu tindakan.

7, Banyak kata kerja dalam teks drama yang merupakan kata keterangan perasaan: karakternya adalah “merasakan” sesuatu, “menginginkan” sesuatu, “mengharapkan” sesuatu, “merindukan” sesuatu, “mengalami” sesuatu, dan sebagainya.

8, Banyak kata sifat, seperti ramai, bersih, luar biasa, gagah, kuat, dan sebagainya, digunakan dalam teks drama untuk mendeskripsikan orang, latar, dan suasana.

Kesimpulannya adalah Drama dapat diartikan sebagai cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku tokoh serta dialog yang dipentaskan. Teks drama pada umumnya digunakan sebagai naskah lakon dari para pemeran drama, berupa alur-alur cerita, dan elemen apapun yang mendukung dalam sebuah pementasan drama.

Itulah artikel terkait drama. semoga bermanfaat***