Ringkasan Cerita Rakyat Dongeng Bawang putih dan Bawang merah

RUMAHTEKNOLOGI.COM – Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan

Artikel kali ini akan memberi contoh “Ringkasan Cerita Rakyat Dongeng Bawang putih dan Bawang merah”

Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.

tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemukan jawaban yang telah ada

setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.

Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut adalah contoh “Ringkasan Cerita Rakyat Dongeng Bawang putih dan Bawang merah”

Menurut Wikipedia, kisah Bawang Putih dan Bawang Merah adalah dongeng terkenal Malaysia-Indonesia yang berasal dari Riau. Cerita rakyat ini menceritakan tentang dua gadis cantik dengan sifat dan temperamen yang berlawanan. Sepintas, legenda rakyat ini sangat mirip dengan dongeng Cinderella Eropa.

Apa arti dari pengetahuan bawang merah dan bawang putih Riau? Bagaimana dengan ringkasan singkat? Temukan informasi berikut:

Bawang merah dan bawang putih adalah salah satunya dalam cerita rakyat Riau yang banyak diajarkan, karena diyakini memiliki beberapa makna positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kisah cerita rakyat ini menyoroti ketabahan Bhawan Her Petit saat dia menghadapi kesedihan setelah tinggal bersama ibu dan saudara tirinya. Selain itu, cerita ini juga berisi nasihat untuk meninggalkan keserakahan dan kesewenang-wenangan jika ingin hidup aman.

pesan moral dan kesimpulan

Tolong jangan curang. Ini benar-benar tidak baik. Dan dengarkan penjelasan orang lain dan jangan cepat mengutuk.

Kebaikan selalu berbuah manis. Jadi tetaplah menjadi anak yang baik.

Jika Anda melakukan perbuatan baik, Anda menjadi orang baik. Jika Anda melakukan hal-hal buruk, Anda dapat melakukan hal-hal buruk.

Ringkasan Cerita Rakyat Dongeng Bawang putih dan Bawang merah

Yuk kita sama-sama ikuti kisah lengkapnya

BACA JUGA:  Berikut Penjelasan Labu Ukur, Fungsi, dan Cara Menggunakannya

Bawang Putih di Usir Ibunya

Pada zaman dahulu kala di sebuah desa, hiduplah sepasang suami isti.

Mereka bekerja sebagai petani. Mereka memiliki dua orang putri.

Putri yang pertama bernama Bawang Putih, sedangkan adiknya bernama Bawang Merah.

Namun, dua saudara itu memiliki watak dan sifat yang berbeda.

Bawang Putih sangat rajin membantu ibunya, sedangkan Bawang Merah sangat malas.

Pada suatu pagi, sebelum pergi ke pasar, sang ibu menyuruh Bawang Putih dan Bawang Merah untuk menumbuk padi.

Padi itu sudah harus menjadi nasi saat ia pulang.

“Bantu kakakmu, Bawang Merah,” pinta ibunya.

Bawang Merah mengangguk, Pura-pura mengiyakan perintah ibunya.

Saat ibunya pergi, Bawang Putih meminta Bawang Merah mengambil padi di lumbung.

“Bawang Merah, ayo kita keluarkan padi dari lumbung,” ajak Bawang Putih.

“Kakak saja. Nanti aku yang memotong tangkainya,” balas Bawang Merah,

Bawang Putih lalu mengeluarkan padi itu sendirian. Untunglah, Bawang Putih terbiasa bekerja keras.

“Bawang Merah, padi sudah aku keluarkan dari lumbung. Sekarang giliranmu memotong tangkainya,” kata Bawang Putih.

“Kakak saja sekalian, nanti aku yang akan menjemur padi itu,” balas Bawang Merah sambil duduk malas.

Bawang Putih pun memotong tangkai padi itu.

Bawang Putih kembali meminta Bawang Merah untuk menjemur padi, namun lagi-lagi Bawang Merah menolaknya.

Bawang Merah terus menolak setiap Bawang Putih memintanya untuk membantu. Alhasil, Bawang Putih bekerja sendirian hingga padi itu menjadi beras.

Saat sore hari, barulah padi itu menjadi nasi.

Tubuh Bawang Putih sudah sangat kotor.

Ia pun pamit kepada Bawang Merah untuk mandi di sungai.

Tak selang berapa lama, ibu pulang dari pasar. Bawang Merah cepat-cepat melumuri tubuhnya dengan dedak.

“Tahukah Ibu? Seharian aku bekerja keras sendirian, menumbuk padi hingga menjadi nasi, Aku sungguh lelah, Ibu,” ujar Bawang Merah kepada ibunya, sambil berpura-purer kelelahan.

BACA JUGA:  arus listrik mengalir tanpa melalui cabang disebut rangkaian

“Memangnya ke mana Bawang Putih?” tanya sang ibu dengan marah.

“Bawang Putih kerjanya hanya bersolek. Sekarang, dia sedang mandi di sungai,” jawab Bawang Merah.

Saat Bawang Putih pulang ke rumah, sang ibu langsung memarahi Bawang Putih.

Ia juga mengusir Bawang Putih dari rumah.

Sang ibu sama sekali tak memberikan kesempatan kepada Bawang Putih untuk menceritakan yang sebenarnya.

Burung Berwarna Emas

Setelah bawang putih diusir ibunya dari rumah. Ia pun berlari ke hutan sambil menangis.

Sungguh, hatinya sangat sedih karena difitnah oleh adiknya.

Saat sedang menangis, Bawang Putih melihat seekor burung berwarna emas sedang bertengger di dahan pohon. Bawang Putih lalu memanggil burung itu.

“Hai burung, patuklah kepalaku agar aku mati,” pinta Bawang Putih.

Burung itu langsung mematuk kepala Bawang Putih.

Tiba-tiba, muncul mahkota emas yang sangat indah di kepala Bawang Putih.

Bawang Putih menjadi sangat heran. Tapi, ia tak menyerah.

Ia kembali meminta burung untuk mematuk tubuhnya.

Olala, bukannya terluka, baju yang dikenakan Bawang Putih malah berubah seperti baju seorang putri kerajaan.

“Burung, tolong patuklah telingaku. Aku ingin mati saja,” pinta Bawang Putih kembali.

Burung itu mematuk telinga Bawang Putih. Lagi-lagi, terjadi keajaiban.

Muncul anting-anting berhias permata yang indah di telinga Bawang Putih.

Burung itu kemudian mematuk leher Bawang Putih.

Muncullah kalung yang indah pada leher Bawang Putih.

Bawang Putih merasa sangat takjub. Kini, dirinya bagaikan seorang putri kerajaan yang sangat cantik.

“Kenapa semua ini bisa terjadi?” tanya Bawang Putih, kebingungan.

Namun, burung itu sudah menghilang entah ke mana. Bawang Putih lalu berlari ke rumah neneknya.

Ia menceritakan apa yang terjadi kepada neneknya.

Sang nenek yang melihat penampilan Bawang Putih, juga menjadi heran. Ah, keajaiban itu memang pantas diterima Bawang Putih, karena Bawang Putih adalah anak yang baik hati.

Setelah diusir oleh ibunya, Bawang Putih tinggal di rumah neneknya.

Namun, kini Bawang Putih memiliki baju dan perhiasan yang amat cantik.

BACA JUGA:  program kerja kkn di desa

Ia seperti seorang putri raja.

Kunjungan Bawang Merah

Suatu hari, Bawang Merah mengunjungi rumah neneknya.

Melihat penampilan Bawang Putih yang berubah, Bawang Merah menjadi iri.

Ia pun meminta Bawang Putih untuk menceritakan semuanya. Tanpa rasa curiga, Bawang Putih bercerita kepada Bawang Merah dengan jujur.

Bawang Merah langsung pulang ke rumahnya.

Ia meminta ibunya untuk memarahinya dan mengusirnya dari rumah.

Ibunya pun marah besar kepada Bawang Merah

Bawang Merah menangis dan pergi ke hutan.

Benar saja, ia melihat burung berwarna emas sedang bertengger di salah satu dahan pohon.

“Burung, patuklah kepalaku, dan hiasilah dengan mahkota yang indah,” pinta Bawang Merah.

Burung itu pun mematuk kepala Bawang Merah. Tapi, apa yang terjadi? Olala, bukannya mahkota yang muncul di kepalanya, malah lintah besar yang mengerikan yang muncul.

Bawang Merah masih belum menyadari itu, karena ia menutup matanya.

“Patuklah telingaku dan leherku. Hiasilah dengan anting-anting dan kalung mutiara yang indah,” pinta Bawang Merah kembali.

Cerita Dongeng Bawang Putih dan Bawang Merah

Burung berwarna emaspun mematuk telinga dan leher bawang putih. Tapi bukan anting dan kalung mutiara yang muncul melainkan ular dan lebah penyengat.

Saat burung itu mematuk tubuh bawang merah lainnya, yang muncul justru kalajengking dan lipan berbisa di sekujur tubuh bawang merah.

Bawang Merah membuka matanya. Alangkah kagetnya ia ketika mendapati dirinya dililit oleh ular yang besar dan di tubuhnya banyak kalajengking. Dia berteriak meminta tolong. Namun tak ada yang mendengarnya karena ia berada jauh didalam hutan. Itulah buah dari perbuatan jahat yang dilakukan oleh Bawang Merah.

 

`