sikap tidak menghargai keberagaman

RUMAHTEKNOLOGI.COM – Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan

Artikel kali ini akan memberi contoh “sikap tidak menghargai keberagaman”

Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.

tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemukan jawaban yang telah ada

setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.

Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut adalah contoh “sikap tidak menghargai keberagaman”

Saya menemukan beberapa contoh menghargai dan tidak menghormati keragaman dalam kehidupan kita sehari-hari.

Indonesia adalah negara dengan banyak suku, ras, budaya dan agama yang berbeda.

Namun, bangsa Indonesia tetap satu sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Jika keragaman yang ada tidak dihormati, masyarakat Indonesia dapat dengan mudah terkotak-kotak.

Untuk itu kita harus saling menghormati dan bertoleransi.

Di bawah ini adalah contoh menghormati dan mengabaikan keragaman.

Contoh Menghormati Keanekaragaman

1. Menghormati agama orang lain.

2. Menghormati perbedaan suku, ras dan budaya orang lain.

3. Jangan mengejek orang karena warna kulit atau rambutnya.

4. Saya ingin membantu orang lain tanpa memandang status sosial mereka.

5. Jangan mengelompokkan orang berdasarkan agama atau ras.

6. Menghormati dan menghargai pelaksanaan hari besar keagamaan orang lain.

7. Hormati pendapat orang lain.

Di sisi lain, ada beberapa contoh sikap yang tidak menghargai perbedaan yang ada

Contoh ketidakpedulian terhadap keragaman

1. Tidak menghormati atau peduli pada orang yang Anda cintai.

2. Mengolok-olok suku tertentu.

3. Saya tidak mau mendengarkan orang lain.

4. Kurangnya toleransi dan perilaku sewenang-wenang dalam masyarakat.

5. Memilih teman tidak ramah keragaman.

6. Anda sombong karena percaya bahwa Anda memiliki status sosial yang lebih tinggi dari orang lain.

7. Kita mengolok-olok orang lain karena mereka merasa berbeda dengan kita.

Dimanapun Anda berada, bahkan di sekolah, Anda akan menemukan perbedaan. Setiap sekolah memiliki banyak siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda. Perbedaan ini sebenarnya sarana untuk membentuk ikatan yang kuat, bukan kelemahan. Untuk itu, kita harus belajar menghargai perbedaan di dalam kelas. .

BACA JUGA:  cerita singkat tentang kasih sayang orang tua

7 Cara Merangkul Keanekaragaman di Kelas

Berikut adalah beberapa cara untuk merayakan keragaman di kelas Anda:

1. Saling menghormati

Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, dan kita harus belajar menghargai atau menghargai perbedaan tersebut. Ada berapa siswa?

Hidup dengan teman sekelas membutuhkan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan ini. Contoh sikap saling menghargai antara lain tidak mencela warna kulit atau tipe tubuh orang lain, dan tidak merendahkan agama tertentu.

2. Saya ingin berteman dengan semua orang

Anda perlu membangun hubungan dengan semua orang, meskipun Anda memiliki banyak perbedaan dengan teman sekelas. Anda tidak perlu membeda-bedakan untuk berteman. Anda tidak boleh berteman hanya dengan orang yang satu agama, suku yang sama, atau status sosial yang sama. Untuk mendapatkan banyak teman, Anda harus berteman dengan semua orang.

3. Saling membantu

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, sesama manusia harus saling membantu. Jika terjadi bencana atau masalah, Anda dapat meminta bantuan siapa pun. jika ingin membantu orang lain. Anda tidak bisa pilih-pilih Anda harus siap membantu teman sekelas Anda kapan pun mereka meminta bantuan.

4. Dengarkan orang lain

Salah satu cara untuk menghargai keberagaman di dalam kelas adalah dengan selalu mendengarkan orang lain tanpa interupsi saat berbicara. Setiap orang yang berbicara di kelas perlu didengarkan, meskipun teman yang berbicara berbeda dengan Anda. Jika Anda tidak mendengarkan, teman yang Anda ajak bicara bisa putus asa dan kecewa.

5. Jangan ganggu jamaahmu

Ada 6 agama resmi di Indonesia. Agama yang berbeda memiliki cara ibadah yang berbeda. Tempat di mana setiap orang berhak untuk beribadah dengan cara yang aman dan nyaman. Karena itu, Anda harus membuka orang yang beragama lain untuk beribadah, meskipun mereka berbeda.

BACA JUGA:  Tips Mengisi Formulir Magang dengan Baik, Panduan Lengkap untuk Meningkatkan Peluang Anda

Jangan ganggu orang lain yang sedang sholat. Perilaku ini tidak hanya dikutuk, tetapi juga memanifestasikan dirinya dengan tidak menghormati orang-orang dari agama lain.

6. Selalu berbicara dengan sopan dan santun

Berbicara santun dan santun tidak hanya saat berkomunikasi dengan guru. Tetapi ini juga terjadi ketika berbicara dengan orang lain. Hanya karena kamu berbeda, bukan berarti kamu bisa berkata kasar kepada orang lain. Setiap kalimat yang Anda ucapkan harus dipikirkan dengan matang agar tidak menyinggung perasaan orang lain.

7. Mengutamakan kepentingan umum di atas kelompok dan individu

Cara menghargai keberagaman adalah dengan menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan kelompok dan individu. Mendahulukan kepentingan pribadi bisa terlihat sangat egois.

Artinya lebih baik mengandalkan hasil musyawarah dalam menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan. Musyawarah yang berlangsung harus mendukung kepentingan orang banyak sehingga keputusan yang diambil adalah untuk kepentingan umum.

Manfaat Toleransi di Sekolah dan Masyarakat

Manfaat toleransi di sekolah dan masyarakat adalah:
Memperkuat ikatan persaudaraan antar bangsa.
Harmoni lahir agar kehidupan bangsa Indonesia ini aman, damai dan tenteram.
Menghindari terjadinya atau sifat diskriminasi antara anggota masyarakat lainnya.

Peningkatan toleransi

Kegiatan yang mempromosikan toleransi dan cinta budaya Indonesia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti pawai budaya, festival budaya, dll dengan menyelenggarakan

Contoh perilaku yang mencerminkan sikap toleransi adalah menghormati teman sembahyang dan tidak mengolok-olok agama atau kepercayaannya.

Toleransi terhadap Kebhinekaan dalam Masyarakat Indonesia

Cara menumbuhkan sikap toleran dalam hidup penting bagi orang tua dan guru untuk diajarkan kepada anak sejak dini. Mengajarkan toleransi membantu anak untuk terbiasa dengan perbedaan dan beradaptasi dengan kehidupan sosial.

Di bawah ini adalah sembilan cara menumbuhkan toleransi dalam hidup Anda yang dapat Anda terapkan di keluarga, sekolah, dan masyarakat.

menghormati perbedaan

Cara manusia melihat dan bereaksi terhadap apa yang dikandung alam semesta berasal dari beberapa faktor dominan dalam kehidupan mereka. Faktor-faktor tersebut dapat timbul dari budaya, filsafat, agama, kepercayaan, nilai-nilai sosial, dll. Luasnya wawasan manusia tergantung pada faktor-faktor dominan yang mempengaruhinya.

BACA JUGA:  ciri ciri pubertas anak laki-laki brainly

Penghormatan terhadap perbedaan dicapai sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku dalam masyarakat dan negara. Ketika ada perbedaan pendapat, musyawarah untuk mencapai mufakat adalah cara terbaik. Tanpa memandang usia, agama, ras, atau budaya, penting untuk memupuk rasa hormat terhadap orang lain sejak dini.

jangan bergosip

Gosip adalah sikap tidak baik membicarakan orang lain alih-alih membicarakan keburukan mereka tanpa alasan atau bukti. Hal ini tentu tidak baik bagi keluarga atau masyarakat.

menjadi penonton yang baik

Sebagai orang baik, kita perlu menanamkan empati kepada orang lain. Contoh sederhananya adalah mendengarkan pendapat orang lain. Juga, Anda dapat memahami perasaan orang yang Anda ajak bicara.

berbicara dengan sopan

Menggunakan bahasa yang baik dan berbicara sesuai dengan aturan yang berlaku. Jangan membentak atau mengutuk.
Tentu saja sesuai dengan norma kesopanan dan konvensi, yaitu yang berasal dari masyarakat dan lingkungan masyarakat.

Toleransi Ketika Orang Lain Beribadah

Religius atau standar keagamaan, yaitu standar yang berasal dari Tuhan bagi umat-Nya. Sebagai individu, toleransi harus ditanamkan ketika orang lain beribadah sesuai dengan keyakinannya.

jangan memaksakan kehendak

Sebagai makhluk sosial manusia terhadap norma-norma sosial yang tumbuh sebagai tolok ukur perilaku manusia dalam berkelompok, norma-norma yang dimaksud adalah:
Religius atau standar keagamaan, yaitu standar yang berasal dari Tuhan bagi umat-Nya.
Norma kesusilaan atau kesusilaan, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk memajukan kebaikan dan menghindari keburukan.
Norma kesusilaan atau adat istiadat, yaitu norma yang berasal dari lingkungan masyarakat atau masyarakat yang terkait.
Aturan hukum, yaitu aturan yang dikeluarkan secara resmi oleh perusahaan yang penegakannya dapat ditegakkan.
Manusia sebagai individu yang hidup dalam masyarakat tidak boleh memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi harus hidup sesuai dengan norma-norma yang berlaku.***