sebutkan manfaat perpindahan panas secara konveksi bagi manusia

RUMAHTEKNOLOGI.COM – Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan

Artikel kali ini akan memberi contoh “sebutkan manfaat perpindahan panas secara konveksi bagi manusia”

Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.

tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemukan jawaban yang telah ada

setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.

Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut adalah contoh “sebutkan manfaat perpindahan panas secara konveksi bagi manusia”

3 Cara perpindahan kalor dan kegunaannya dalam kehidupan manusia sehari-hari akan dibahas tuntas dengan mengenal terlebih dahulu apa itu kalor.
Kalor menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti energi kalor yang dapat diteruskan atau diterima oleh suatu benda ke benda lainnya.

Menurut buku Pengantar Peristiwa Perpindahan Kalor yang ditulis oleh Rosi PD, disebutkan bahwa kalor adalah energi yang dapat berpindah.

Para ilmuwan menyebut panas adalah zat yang mengalir yang disebut kalori. Meski tidak terlihat, zat ini terkandung dalam setiap benda yang ada. Teori panas pertama kali diperkenalkan oleh Antoine Laurent Lavoisier pada tahun 1743-1794. Dia adalah seorang ahli kimia dari Perancis.

Antoine mengatakan satuan panas sebelumnya disebut kalori dan yang lebih besar disebut kilokalori. Hingga saat ini, satuan ini masih digunakan untuk kandungan energi pada makanan.

Namun dalam pengukuran kalor itu sendiri, kini ditentukan dengan menggunakan satuan joule. 1 kalor = +- 4,18 joule (sering dibulatkan menjadi 4,2J).

Disebutkan sebelumnya bahwa kalor adalah energi yang dapat dipindahkan dengan tiga cara, yaitu:

BACA JUGA:  makna lagu anak indonesia adalah

1. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas tanpa pergerakan partikel materi. Penghantar panas yang baik disebut konduktor sedangkan penghantar panas yang buruk disebut isolator.

Contoh peristiwa konduksi dalam kehidupan sehari-hari:

Proses memasak makanan menggunakan penggorengan atau wajan yang terbuat dari logam seperti tembaga atau besi.
Saat menyajikan kopi panas dan meletakkannya di atas meja, diperlukan alas piring di atas kaca agar permukaan meja tidak rusak akibat proses konduksi.
Mengenakan selimut untuk menghadapi udara dingin juga merupakan proses konduksi.
2. Konveksi

Konveksi adalah aliran perpindahan panas yang terjadi pada zat cair dan gas. Selain itu, konveksi dapat terjadi karena perbedaan massa jenis zat.

Contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari:

Udara panas saat membuat api unggun akan mengecil saat naik ke atas. Udara dengan massa jenis lebih besar akan mendorong udara dengan massa jenis lebih kecil ke atas sehingga terjadi konveksi udara. Arus konveksi ini menyebabkan asap bergerak ke atas.
Ventilasi rumah. Ventilasi rumah menyebabkan udara panas di dalam rumah naik dan keluar.
Nelayan juga memanfaatkan konveksi udara saat melaut.
3. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas yang disampaikan tanpa zat perantara. Pemikiran tentang radiasi disampaikan oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Wilhelm Wien.

Radiasi dapat terjadi ketika sumber panas menyampaikan panas dalam bentuk gelombang. Gelombang yang digunakan untuk menyampaikan panas termasuk dalam spektrum gelombang elektromagnetik.

Contoh peristiwa konduksi dalam kehidupan sehari-hari:

Badan terasa panas jika dekat dengan api unggun.
Panel surya banyak digunakan untuk menghasilkan listrik.
Rumah kaca untuk tanaman dapat melindungi tanaman dari panas atau dingin yang berlebihan.
Proses pembuatan ikan asin dengan cara dijemur
Proses menjemur pakaian dengan bantuan sinar matahari
Baca juga:
Hukum Kekekalan Energi: Jenis, Rumus, dan Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari
Formula untuk Menghitung Kalori

BACA JUGA:  Pelajaran Berharga dari Magang di Pemerintahan: Membangun Etika Kerja dan Tanggung Jawab Sosial

Rumus untuk menghitung kalor terdiri dari jumlah kalor (Q) yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk menaikkan suhunya sebanding dengan massanya (m), kalor jenis zat (c) dan kenaikan suhu (∆T).

Jadi persamaannya adalah:

Q = m x c x ∆T

atau

Q = C x ∆T

Informasi:
Q = jumlah kalor yang diperlukan
m = Massa benda
c = kalor jenis zat
C = kapasitas kalor benda
∆T= Perubahan suhu

Contoh soal

Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 250 g air dari 20oC menjadi 100oC?

Dikenal:

Massa air, m = 250 g = 0,250 kg

Kenaikan suhu air, ∆T = 100oC – 20oC = 80oC

Jika kita tidak mengetahui kalor jenis air, kita selalu menggunakan c = 1 kal/kalori atau 1 kkal/kgoC atau 4.200J/kgoC

Menjawab:

Panas yang dibutuhkan (Q) dihitung dengan persamaan

Q = m x c x ∆T

Q = (0,250 kg)(4200 J/kgoC)(80oC)

Q = 84.000 Joule

Jadi, 3 cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi dan radiasi yang sekarang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.***