Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan.
Artikel kali ini akan membahas “contoh karya yang dihasilkan dari teknik mozaik adalah”
Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.
Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemuka jawaban yang telah ada.
Setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.
Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut penjelasan dari “contoh karya yang dihasilkan dari teknik mozaik adalah”
Pengertian Mozaik
Apa yang dimaksud dengan mozaik? Mosaik adalah aplikasi seni dengan teknik gabungan melukis dan merekatkan bahan tertentu.
Sejarah mosaik sudah ada sejak 5.000 tahun yang lalu. Penemuan keberadaan mozaik terlihat dari bukti keberadaan mozaik di sebuah kuil di Irak.
Bukti lain adalah bangsa Romawi memberi sebutan pada potongan-potongan yang membentuk mozaik itu dengan nama “tesserae” yang pada saat itu berupa batu-batu kecil atau manik-manik yang membentuk motif gambar.
Adapun yang dimaksud mozaik menurut para ahli adalah :
- Soemardji (1992), mozaik adalah karya seni yang mengandung unsur-unsur yang disusun dan direkatkan pada permukaan datar untuk membentuk suatu gambar atau desain.
- Sumanto (2005), mozaik adalah cara membuat gambar, lukisan atau hiasan dengan merekatkan potongan-potongan kecil bahan tertentu menjadi satu.
- Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi (2008), mozaik adalah karya seni rupa dua dimensi atau tiga dimensi yang menggunakan bahan dari potongan-potongan yang telah dipotong sebelumnya kemudian potongan-potongan tersebut disusun di atas permukaan datar dengan cara direkatkan.
- Mozaik ini banyak digunakan untuk pembelajaran anak usia dini di TK atau SD. Selain memiliki nilai seni (estetika), mozaik ini juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak.
Pada dasarnya motorik halus dapat dikembangkan dengan melatih kemampuan melipat telapak tangan, menggunakan jari telunjuk dan ibu jari, memegang benda, dll. dengan maksud untuk membiasakan menggunakan otot halus yang membutuhkan koordinasi gerakan dan konsentrasi yang baik.
Mozaik merupakan pilihan yang tepat untuk melatih motorik halus karena dalam proses pembuatan mozaik terdapat kegiatan menempelkan potongan kertas menggunakan lem pada pola yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga melatih koordinasi motorik halus.
Selain keterampilan motorik halus, mozaik juga digunakan untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan.
Fungsi lain dari mozaik adalah fungsi praktis seperti digunakan untuk hiasan dinding, hiasan pintu atau aksesoris furniture.
Mosaik didesain dengan pola tertentu yang dibuat terlebih dahulu, biasanya pola mozaik berbentuk geometris. Kemudian, kertas tersebut dipotong menjadi berbagai bidang, seperti: persegi panjang, lingkaran, segitiga, dll.
Sebenarnya, pada prakteknya, mozaik tidak hanya dibuat dengan potongan kertas, tetapi juga bisa dibuat dengan bahan lain seperti serbuk gergaji, serutan kayu, potongan kaca, potongan keramik atau potongan koran.
Perbedaan antara Mosaik, Kolase, dan Montase
Mosaik, kolase, dan montase sering dikatakan memiliki arti yang sama, namun pada kenyataannya memiliki perbedaan.
Ketiganya adalah seni dua atau tiga dimensi yang menerapkan seni merekatkan potongan-potongan bahan menjadi satu dan menyusunnya untuk membentuk sebuah gambar.
Perbedaannya adalah montase adalah karya seni yang membentuk gambar dari potongan koran, majalah, buku, dll. dalam komposisi karya seni baru.
Misalnya menggunting gambar bunga di koran dan majalah lalu menyusunnya di bidang baru.
Mosaik adalah merekatkan potongan-potongan satu jenis bahan menjadi bentuk baru, sedangkan kolase adalah karya seni yang berasal dari potongan-potongan bahan yang berbeda, seperti koran, biji-bijian, dan manik-manik.
Contoh Mozaik seperti figura kaca.***