RumahTeknologi.com – Pada pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai perbedaan struktur kimia dari DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (Ribonucleic Acid) yang memegang peranan kunci dalam informasi genetik dan peranan struktural.
Struktur dan Fungsi DNA
Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan makromolekul berupa benang sangat panjang yang terbentuk dari sejumlah besar deoksiribonukleotida, yang masing–masing tersusun dari satu basa, satu gula dan satu gugus fosfat. Apabila kita ibaratkan suatu tubuh, maka DNA diibaratkan sebagai otak yang dapat mengatur segala proses di dalam tubuh.
Di samping itu, DNA juga mempunyai peran penting dalam pewarisan sifat. DNA merupakan suatu senyawa kimia yang penting pada makhluk hidup. Tugas utamanya membawa materi genetik dari suatu generasi ke generasi
berikutnya. DNA juga merupakan senyawa polinukleotida yang membawa sifat–sifat keturunan yang khas pada kromosom.
DNA penting dalam hal hereditas. Paket semua informasi genetik dan dibagikan pada generasi berikutnya. Dasar untuk ini terletak pada kenyataan bahwa DNA membuat gen dan gen membuat kromosom. Manusia memiliki 23 pasang kromosom – total 46 kromosom. Dua puluh dua dari pasangan ini, yang disebut autosom, terlihat sama pada laki–laki dan perempuan. Ke 23 Pasangan disebut kromosom seks dan berbeda antara pria dan wanita. Wanita memiliki dua salinan dari kromosom X atau XX, sedangkan pria memiliki satu X dan satu kromosom Y.
Perbedaan DNA dan RNA
Perbedaan DNA dan RNA sangat penting dalam mempelajari sel makhluk hidup. Anda dapat dengan mudah membedakannya dengan melihat singkatan dari DNA dan RNA, asam deoksiribonukleat dan asam ribonukleat. Keduanya merupakan senyawa yang dapat dibuat oleh tubuh kita dan berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan tubuh manusia secara keseluruhan.
Perbedaan antara DNA dan RNA dapat dilihat baik secara struktural maupun fungsional. Perbedaan antara DNA dan RNA berkaitan dengan fungsi, struktur, komposisi dan reaktivitas, dll. Berikut penjelasannya.
1.Struktur Gula
DNA mengandung gula yang disebut asam deoksiribonukleat. Gula jenis ini mengandung basa A (adenin), T (timin), C (sitosin), dan G (guanin). Dalam kasus RNA, gula yang ada di dalamnya disebut ribosa. Kode-kode tersebut adalah A (adenin), U (urasil), C (sitosin), G (guanin). Satu-satunya perbedaan antara ribosa dan deoksiribosa adalah bahwa ribosa memiliki satu gugus -OH lebih banyak daripada deoksiribosa.
2. Fungsi
Perbedaan antara DNA dan RNA sama pentingnya dengan fungsinya. DNA dan RNA memiliki fungsi yang berbeda pada manusia. DNA bertanggung jawab untuk menyimpan dan mentransmisikan informasi genetik, sedangkan RNA secara langsung mengkode asam amino dan bertindak sebagai pembawa pesan antara DNA dan ribosom untuk membuat protein.
DNA berfungsi sebagai informasi genetik jangka panjang. DNA adalah transmisi informasi genetik untuk membuat sel lain dan organisme baru. RNA digunakan untuk membuat protein dengan mentransfer kode genetik dari nukleus ke ribosom.
RNA digunakan untuk membawa informasi genetik pada beberapa organisme dan mungkin merupakan molekul yang digunakan untuk menyimpan cetak biru genetik pada organisme primitif.
3.Lokas
DNA ditemukan dalam nukleus atau inti sel dan dalam cairan inti sel atau nukleolus, sedangkan RNA ditemukan di sitoplasma, nukleus, dan ribosom sel. Catatan Mikroba melaporkan bahwa DNA tidak dapat meninggalkan nukleus, tetapi RNA dapat.
4. Bentuk Rantai
DNA memiliki bentuk heliks ganda, terdiri dari dua untaian bengkok, sedangkan RNA hanya terdiri dari untaian tunggal atau heliks. RNA juga memiliki rantai nukleotida yang jauh lebih pendek daripada DNA.
5. Komposisi Basa
Basa nitrogen DNA adalah unit dasar kode genetik, dan keselarasan dan pencocokan yang benar penting untuk fungsi biologis. Empat basa yang menyusun kode ini adalah adenin (A), timin (T), guanin (G), dan sitosin (C).
Pasangan basa dipasangkan bersama dalam struktur heliks ganda, yaitu A dan T dan C dan G. DNA dan RNA juga memiliki basa nitrogen yang hampir identik. Keduanya memiliki basa adenin, sitosin dan guanin. Namun, DNA menggunakan basa keempat yang disebut timin.
Basa keempat pada RNA adalah urasil. Satu-satunya perbedaan di sini adalah bahwa urasil tidak memiliki gugus metil.
6. Reaktivitas
Perbedaan antara DNA dan RNA juga dapat dilihat pada reaktivitasnya. Ikatan C-H dalam DNA membuatnya cukup stabil dan memecah enzim yang menyerang DNA. Lekukan kecil di heliks juga bertindak sebagai perlindungan, memberikan ruang minimal bagi enzim untuk menempel.
Ikatan O-H pada RNA ribosa membuat molekul tersebut lebih reaktif dibandingkan dengan DNA. RNA tidak stabil dalam kondisi basa dan memiliki alur besar dalam molekulnya, sehingga rentan terhadap serangan enzimatik. RNA terus-menerus diproduksi, digunakan, didegradasi, dan didaur ulang.