elektronik IPO

Elektronik IPO, Kemudahan Transaksi Saham Perdana

e-IPO atau elektronik IPO merupakan sebuah proses dari Bursa Efek Indonesia untuk memungkinkan penawaran saham perdana melalui platform digital. Sebelum adanya e-IPO saham perdana tidak mudah investor ritel dapatkan. Namun setelah datangan e-IPO transaksi lebih mudah dilakukan.

Apa Itu Elektronik IPO?

IPO atau Initial Public Offering merupakan istilah untuk perusahaan privat yang menjual kepemilikan saham mereka kepada public untuk pertama kalinya. Dengan adanya IPO, baik perusahaan maupun publik akan sama-sama merasa untung karena perusahaan bisa mendapat tambahan modal.

Sedangkan bagi public, mereka akan mendapat peluang investasi dari perusahaan yang dapat memberi keuntungan nantinya. Dengan banyaknya perusahaan membuka IPO maka menjadi indikasi bahwa kondisi ekonomi sebuah negara begitu positif.

Adanya modal dari pihak luar akan memberi peluang bagi perusahaan untuk dapat berkembang dengan cepat. Sebuah perusahaan dengan pelaksanaan elektronik IPO sering mendapat julukan Go Public.

elektronik IPO

Perbedaan e-IPO dengan IPO Konvensional

Elektronik IPO yang memiliki tujuan untuk menyediakan akses mudah terjangkau untuk seluruh investor ini baru ada pada tahun 2020. Maka dari itu sebelum tahun 2020 para investor menggunakan IPO konvensional dalam transaksi jual beli saham. rumah teknologi akan menjelaskan perbedaan di antara keduanya berikut ini:

1.      Pengertian

Initial Public Offering atau IPO merupakan pemberian tawaran saham perdana oleh sebuah perusahaan atau emiten. Tawaran ini ditujukan pada masyarakat dan menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sedangkan, e-IPO atau Electronic Indonesia Public Offering merupakan sebuah tempat dalam bentuk elektronik untuk proses transaksi saham perdana bagi masyarakat. Di antara IPO konvensional dengan elektronik IPO tentu memiliki kelebihan dan keuntungan masing-masing.

BACA JUGA:  Pengertian Derivatif, Jenis, Dasar Hukum dan Manfaatnya

2.      Transparansi dan Transaksi

Elektronik IPO memberi banyak sekali kemudahan untuk investor. Masyarakat yang membeli saham sebuah perusahaan bisa melihat proses mulai dari tahap publikasi, penawaran awal, masa penjatahan, hingga pendapatan saham emiten terkait.

Selain itu, agen penjual elektronik IPO lebih banyak, contohnya adalah berbagai sekuritas yang menawarkan transaksi jual beli melalui aplikasi. Semua investor juga memiliki kesempatan sama untuk dapat membeli saham initial public offering.

Manfaat Elektronik IPO

Dengan adanya Initial Publik Offering masyarakat umum bisa membeli dan memiliki saham dari sebuah perusahaan. Selain itu, perusahaan juga dapat meraih dana segar sebagai tambahan pemasukan untuk kemajuannya.

Investor yang membeli saham IPO memiliki peluang kenaikan 2 kali batas Auto Reject Atas (ARA) di hari pertama saham tersebut listing pada bursa. Tak hanya itu, investor juga bisa mendapat saham dengan harga sesuai ketentuan dan tidak perlu membeli saham di harga lebih mahal.

Menggunakan e-IPO tentu lebih mudah karena telah meninggalkan cara konvensional. Investor tidak perlu menunggu adanya saham IPO untuk melakukan registrasi pada website e-IPO karena lebih baik memilikinya terlebih dahulu agar bisa langsung melakukan pembelian.

Keunggulan Elektronik IPO

Sistem elektronik IPO adalah sistem penawaran untuk umum dengan basis digital sehingga investor bisa mengakses kapan saja dan dimana saja. E-IPO telah berada di aplikasi Montion Trade untuk mempermudah transaksi pembelian saham dengan beberapa keunggulan di bawah ini:

elektronik IPO

1.      Pendebetan dari RDN

Sebelum tahun 2020, investor harus menyiapkan dana di rekening penampung untuk adanya kemungkinan pengembalian dana setelah alokasi. Hal ini karena sistem IPO masih bersifat konvensional dan belum elektronik.

Dengan adanya elektronik IPO investor tidak perlu ribet melakukan transfer ke rekening penampung karena dana pemesanan langsung diproses dari Rekening Dana Nasabah investor. Tentunya langkah ini membuat proses pemesanan dan pembayaran lebih efisien.

BACA JUGA:  Pom Pom dalam Dunia Saham: Ciri-Ciri dan Resikonya

2.      Informasi Lengkap

Di masa sebelum adanya elektronik IPO, investor harus mencari secara aktif tentang informasi IPO yang ada. Namun dengan adanya e-IPO, investor cukup membuka halaman web dan mendapat informasi terbaru dengan cepat dan praktis.

Selain itu, dalam penggunaan IPO konvensional investor yang berpartisipasi pada sebuah penawaran terbatas hanya di penjamin emisi sindikasi dan pelaksana saham saja. Namun setelah adanya elektronik IPO, investor bisa berpartisipasi dengan kepemilikan SID, RDN, dan SRE.

Cara Mendaftar Elektronik IPO

Apabila seorang investor ingin mulai melakukan pembelian IPO, maka mereka harus memiliki akun e-IPO terlebih dahulu. Caranya sangat mudah, yaitu investor cukup mendaftar e-IPO IDX dengan langkah di bawah ini:

elektronik IPO

  • Buka browser internet
  • Ketik https://e-ipo.co.id pada bar pencarian
  • Klik menu Registrasi kemudian ketik email aktif
  • Pilih menu Investor Type
  • Tentukan pilihan untuk individu atau institusi
  • Lengkapi data diri dengan benar
  • Lampirkan data identitas diri
  • Selanjutnya klik Send and I Agree
  • Simpan data
  • Lakukan autentikasi dari alamat email terdaftar
  • Temukan tautan autentikasi
  • Masukkan kode OTP sesuai yang terdapat di email
  • Ketikkan kata sandi
  • Klik +Broker
  • Pilih sebuah broker sesuai keinginan
  • Klik registrasi SID/SRE
  • Verifikasi investor
  • Tunggu hingga halaman membuka laman login

Tahap Dalam Pembelian e-IPO

Jika telah memiliki akun di sistem elektronik IPO, berikutnya investor dapat memulai pembelian e-IPO. Pembelian dapat investor lakukan dengan mudah, jauh lebih mudah daripada IPO konvensional. Berikut ini beberapa tahapan pembelian IPO elektronik:

1.      Verifikasi

Investor harus memilih sekuritas atau broker sesuai keinginan. Langkah berikutnya investor dapat memilih registrasi Single Investor Identification (SID) atau Sub Rekening Efek (SRE) bagi yang sudah memiliki dan menu Baru bagi investor baru.

Setelah melakukan pembukuan rekening, berikutnya investor menunggu verifikasi dari pihak broker tujuan. Apabila verifikasi telah selesai, investor dapat login dan menyampaikan pemesanan saham IPO kepada elektronik IPO.

BACA JUGA:  Investasi di Non-Fungible Tokens (NFT)

2.      Submit Pesanan

Apabila akun elektronik IPO sudah login, investor dapat mengecek perusahaan mana saja yang tengah mengadakan IPO. Investor dapat dengan bebas mengecek informasi setiap saham melalui menu More Info.

Jika investor sudah yakin dengan pilihan mereka, maka proses pembelian bisa segera investor lakukan dengan memilih menu Place Order. Langkah berikutnya adalah investor harus mengisi formulir pemesanan, dilanjutkan dengan klik Send serta memasukkan kode OTP.

3.      Sediakan Dana

Perusahaan yang melaksanakan IPO akan mendapat notifikasi melalui email apabila ada pesanan saham dari investor. Setelah melakukan verifikasi, transaksi pembelian saham IPO langsung mendapat persetujuan.

Investor dapat memperhatikan bacaan prospectus dan memberi persetujuan prospektur pada masa bookbuilding. Maka dari itu sebaiknya investor menyediakan dana di Rekening DANA Nasabah (RDN) sebelum masa offering.

4.      Terima Saham

Ketika berada dalam masa penungguan verifikasi broker, investor dapat mengecek hasil pemesanan melalui menu History dengan memperhatikan beberapa status penjatahan. Allotted berarti mendapat penjatahan, sedangkan Allotted with Scale Back memiliki arti penjatahan yang disesuaikan.

Pada menu History jika terdapat penjelasan Not Allotted berarti investor tidak mendapat penjatahan ataupun penjatahan belum dapat mulai jika IPO masih berada di masa bookbuilding. Namun, jika status menujukkan Not Carried Over berarti pesanan tidak mendapat persetujuan.

Itu dia beberapa informasi dan penjelasan mengenai sistem elektronik IPO yang sudah rilis sejak tahun 2020. Dengan adanya sistem baru ini maka investor tidak perlu repot dalam melakukan pembelian saham perdana sebuah perusahaan.