Perbankan menjadi salah satu lembaga keuangan negara yang mempunyai peran untuk menyalurkan dan menghimpun dana ke masyarakat. Tidak hanya itu, tujuannya adalah memenuhi kebutuhan modal dan investasi. Apa saja perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Sektor perbankan merupakan wajah dari perekonomian dalam sebuah negara. Bahkan pada pasar saham juga emiten perbankan menarik perhatian paling banyak. Apabila pergerakannya memang menjanjikan maka memiliki kepercayaan tinggi untuk para investor. Berikut daftar perusahaannya yang akan dijabarkan oleh rumahteknologi :
1. Perbankan Kode BBCA – PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk adalah salah satu emitan bank swasta nasional paling besar yang ada di Indonesia. Emiten dengan kode BBCA ini telah tercatat mempunyai kapitalisasi pasar terbesar di BEI hingga mencapai total market cap hingga mencapai Rp 928 triliun.
Jika Anda membandingkan dengan kinerja saham perbankan lain seperti Bank Mandiri, saham milik BBCa masih unggul tipis yakni sekitar 2%. Namun pada perbandingan dengan Bank Rakyat Indonesia justru ada di bawah yakni BRI berhasil mencatat 2 kali lipat performa BCA.
2. Perbankan Kode BBRI – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Pergerakan saham milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan kode emiten BBRI memang belum banyak mendapat apresiasi oleh pelaku pasar saham. Terlebih saat terintegrasi oleh PNM dan Pegadaian tahun lalu. Harga saham milik BRI pun baru saja mengalami kenaikan 4,38 %.
Berdasarkan data oleh Bloomberg, saham BBRI juga mengalami kenaikan hingga 0,23% di akhir perdagangan sesi I. Sejak awal tahun, BBRI pun ikut menguat sampai 4,38 persen. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 650 triliun dan kinerja saham berada di under perform.
3. Perbankan Kode BBNI – PT Bank Negara Indonesia Tbk
Saham emiten perbankan memiliki kapitalisasi pasar besar atau big cap yakni PT Bank Negara Indonesia. Mempunyai kode emiten yakni BBNI pada perdagangan sesi I. Pada penutupan perdagangan saham I, BBNI pun ambruk hingga 3,7 persen ke level Rp 8.500 per unitnya.
Nilai transaksi saham BBNI di perdagangan sesi I juga mencapai Rp 481 miliar pada volume transaksi sebanyak 56,54 juta saham. Selain itu, investor asing tercatat pun menjual saham BBNI senilai Rp 34,46 miliar di dalam pasar reguler.
4. Perbankan Kode BMRI – PT Bank Mandiri Tbk
Pemegang saham dengan nilai lebih dari 5% dari Bank Mandiri Persero Tbk adalah Republik Indonesia. Dengan kepemilikan 1 saham preferen atau saham seri A Dwiwarna sementara pada saham seri B yakni sebesar 60%. Ruang lingkup BMRI adalah usaha di bidan perbankan.
Bank Mandiri memiliki 1 lembar saham seri A Dwiwarna yang dipegang oleh Negara Indonesia. Saham ini merupakan saham yang memberi hak preferen kepada pemegang untuk menyetujui penambahan modal, pemberhentian, perubahan anggaran dasar dan peleburan.
5. Perbankan Kode BRIS – PT Bank Syariah Indonesia Tbk
Sejarah dari saham milik PT Bank Syariah Indonesia atau BSI awalnya berasal dari PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk atau BRIS. Perbankan ini menjadi salah satu perbankan dengan prinsip syariah milik BUMN. Bank ini merupakan bank syariah dan mempunyai aset terbesar.
BSI atau Bank Syariah Indonesia sebenarnya hasil peleburan dari beberapa bank umum dengan prinsip syariah di Indonesia. BSI ini secara resmi berdiri pada tanggal 1 Februari 2022 setelah merger dari beberapa bank seperti Mandiri Syariah, BRI Syariah dan BNI Syariah.
6. Perbankan Kode BBTN – PT Bank Tabungan Negara Tbk
Sejarah saham BBTN atau emiten dari perusahaan Bank Tabungan Negara Persero Tbk. Saham ini mulai pada tanggal 9 Februari 1950 dikenal dengan Bank Tabungan Pos. BTN sendiri merupakan perseroan terbatas milik negara Indonesia bergerak di bidang perbankan.
Semenjak tahun 2021, BTN dipimpin Direktur Utama yakni Haru Koesmahargyo. Menurut Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan dari BTN adalah menjalankan usaha perbankan umum termasuk juga untuk menjalankan usaha perbankan sesuai prinsip syariah.
7. Perbankan Kode BBKP – PT Bank KB Bukopin Tbk
sejarah saham BBKP kepemilikan dari PT Bank KB Bukopin Tbk mulai di tanggal 10 Juli 2006. Dalam perkembangannya, Bank Bukopin sudah melakukan penggabungan usaha dari beberapa bank umum koperasi semenjak tercatat di Bursa Efek Indonesia atau BEI.
Sekedar untuk tahu saja, PT Bank KB Bukopin Tbk dan anak perusahaannya tercatat memiliki raga bersih konsolidasi berjalan dengan nilai Rp 1,32 triliun di kuartal pertama. Namun kerugian meningkat hingga 688% di tahun 2021 mencapai angka Rp 167 miliar rupiah.
8. Perbankan Kode AGRO – PT Bank Raya Indonesia Tbk
Bank Rakyat Indonesia dulunya adalah Bank Rakyat Indonesia Agroniaga TBK atau BRI Agro. Berdiri di tanggal 27 September 1989 dan memulai kegiatan usaha komersialnya di tahun 1990. Kantor pusatnya berada di Gedung Bank Raya Jalan Warung Jati Barat Jakarta Selatan.
Pemegang saham yang mempunyai nilai 5% lebih dari Bank Rakyat Indonesia Tbk yakni Bank Rakyat Indonesia atau BBRI. Persentase kepemilikannya mencapai 85,72%. Bank Agro pun akhirnya diakuisisi Bank BRI di tahun 2022 dan berubah nama jadi Bank BRI Agro.
9. Perbankan Kode BJTM – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST menetapkan nilai hingga 51,37 persen dari laba bersih di tahun 2021. Selanjutnya akan terbagi ke dalam dividen tunai atau setara di Rp 782,45 miliar. Pergerakan ini memang selalu terjadi bahkan tiap detiknya dalam sehari.
Menutup tahun 2021, BJTM pun tercatat mampu membukukan laba bersih hingga mencapai Rp 1,52 triliun. Capaian tersebut akhirnya meningkat hingga 2,29 persen secara tahunan. Melalui raihan ini, pemegang saham pun menerima dividen senilai Rp 52,11 per sahamnya.
10. Perbankan Kode BTPS – PT Bank BTPN Syariah Tbk
Saham bank BTPN Syariah dengan kode BTPS adalah salah satu saham yang menjadi rekomendasi apabila Anda ingin memasukkannya pada portofolio investasi di hari ini. Dalam sebuah riset menunjukkan bahwa penutupan saham BTPS pada harga Rp 3.140 per lembar.
Jika memiliki saham tersebut, investor pun bisa melakukan take profit yakni penjualan untuk memperoleh keuntungan. Terlebih saat harga saham BTPS mencapai Rp 3.250. selain itu jangan lupa tetap mempertimbangkan nilai jual ruginya atau biasa dikenal dengan cut loss.
Itulah tadi daftar beberapa perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Hal ini penting untuk Anda ketahui. Mengingat bahwa perbandingan di pasar modal sangatlah penting demi menentukan harga terbaik dan keputusan pembelian atau penjualan.