jenis ragam hias apa saja yang terdapat pada bahan kayu

Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan.

Artikel kali ini akan membahas “jenis ragam hias apa saja yang terdapat pada bahan kayu”

Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.

Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemuka jawaban yang telah ada.

Setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.

Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut penjelasan dari “jenis ragam hias apa saja yang terdapat pada bahan kayu”

Pengertian Ragam Hias

Motif atau motif merupakan bentuk dasar ornamen yang pada umumnya diulang-ulang sehingga menjadi pola dalam sebuah karya seni atau kerajinan. Dekorasi dapat dihasilkan dari proses melukis, mengukir, mencetak, dll. Untuk meningkatkan kualitas dan nilai suatu benda atau karya seni.

Motif yang berulang-ulang, mengelompok, atau disusun sedemikian rupa sehingga tampak anggun dapat disebut dengan pattern atau pola. Sedangkan satu atau lebih kelompok ornamen bisa disebut ornamen. Dekorasi umumnya terdiri dari satu atau lebih ornamen yang disusun dalam pola tertentu.

Ragam ragam hias Indonesia dapat ditemukan pada batik, anyaman, motif anyaman, gerabah, ukiran kayu dan ukiran batu. Ornamen ini tampil dengan bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas pada masing-masing daerah. Dalam kerajinan atau seni tradisional Indonesia, seringkali ada makna spiritual yang dituangkan ke dalam pola hiasnya.

Istilah ornamen, motif, dan ornamen sering digunakan secara bergantian dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, desain adalah desain yang jika diulang dapat membentuk pola (dalam bahasa Indonesia konsep ini disebut variasi dekoratif), sedangkan dalam KBBI kata motif lebih dekat bahkan identik dengan pola. Bahasa Indonesia juga cenderung menyamakan sinonim ornamen dengan ornamen.

Jenis Ragam Hias

Berdasarkan bentuknya, ornamen terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1 Ragam Hias Tumbuh Tumbuhan / Flora

Flora berarti sekelompok spesies tumbuhan. Motif bunga adalah karya seni yang terinspirasi oleh gambar alami tanaman atau tumbuhan. Tanaman hias digambarkan dalam seni hias dengan cara yang berbeda-beda, baik secara natural maupun stilisasi sesuai dengan konsep senimannya.

Jenis tanaman hias dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, seperti batik, ukiran, kain bordir, kain tenun bordir, seni wayang, atau rumah adat. Contoh tanaman hias antara lain pipatran, ketos, wanga ketos (bunga mekar besar dan daun lebar), tong ketos (menggeliat, kembang terung berulang), dan ketos bun bunan (rambat atau tanaman rambat).

Teknik menggambar untuk tanaman hias
Karena setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing, maka untuk menggambar motif bunga, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan daerah mana yang akan Anda targetkan untuk menggambar desain ornamental.

Berikut ini langkah dan teknik gambar ragam hias flora yang dapat kamu lakukan menurut Modul Seni Budaya SMP Kelas VII yang disusun oleh Kirno Widarso (2020), yaitu:

  • Cari daerah dan jenis tumbuhan yang dijadikan ragam hias untuk kamu gambar.
  • Buatlah pola ragam hias dengan melihat ragam hias flora yang sebelumnya sudah ditentukan.
  • Gambarlah pola lanjutan dari ragam hias dan lanjutkan hingga terbentuk motif-motifnya dengan jelas.
  • Mewarnai ragam hias flora dengan warna yang sesuai dan menjadi simbol dari flora tersebut.
BACA JUGA:  PIMNAS: Menyemarakkan Kreativitas Mahasiswa Indonesia di Panggung Nasional

2 Ragam Hias hewan

Bentuk ornamen ini didasarkan pada berbagai jenis hewan, seperti burung, gajah, biawak, ikan, dan ayam. Dalam pembuatan ornamen, motif hias ini dapat dipadukan dengan ragam hias lainnya. Motif daerah di Indonesia menggunakan hewan sebagai objek ragam hiasnya. Daerah tersebut meliputi Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam motif binatang ini dapat kita jumpai pada karya batik, ukir, sulam, tenun, tenun dan kain bordir. Berbagai figur hewan hias dapat digunakan sebagai sarana pengenalan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia, seperti burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.

Ragam Hias geometris, Motif geometris adalah motif hias yang dikembangkan dari bentuk geometris kemudian ditata sesuai selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya hias geometris dapat ditemukan di seluruh wilayah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk geometris menjadi satu motif.

Ragam Hias Manusia, Sosok dekoratif ini dirancang berdasarkan tubuh manusia yang digambar dengan gaya tertentu. Figur atau figur manusia berornamen ini biasanya terdapat pada bahan tekstil dan kayu, dan proses pembuatannya dapat dilakukan dengan menggambar.

Ragam hias dan Makna di Setiap Daerah Indonesia

Ragam hias setiap daerah di Indonesia berkembang sesuai dengan kebiasaan dan kondisi lingkungan masyarakatnya. Berikut ciri dan keunikan ornamen dari beberapa daerah di Indonesia.

1. Tanaman hias varietas Papua
Ornamen kepausan yang diaplikasikan pada batik memiliki ciri khas tersendiri yaitu pemilihan warna cerah dan pola ornamen asimetris. Motif yang dipilih biasanya motif manusia dan hewan. Makna simbolik yang terkandung dalam banyak ornamen kepausan adalah sebagai berikut.

  • Gagasan Cendrawasih menggambarkan kekayaan, keindahan dan keanggunan alam dan fauna Papua.
    Sosok Asmat menggambarkan keunikan dan tradisi patung ukiran kayu masyarakat Papua.
  • Komoro menggambarkan kreativitas, semangat dan keberanian orang asli Papua.
    Ide Tifa Honai menggambarkan filosofi rumah khas Papua yang penuh kebahagiaan.
  • Model Prada menggambarkan kekayaan alam Papua, terutama tambang emas yang melimpah di Gunung Grasberg.
  • Ide totem menggambarkan nenek moyang orang Papua yang harus dihormati.

Awalnya pola dan motif batik Papua banyak dipengaruhi oleh pola batik Pekalongan karena akun bisnis lebih menguntungkan. Motif batik Papua diproduksi di Pekalongan, kemudian dikirim ke Papua dan diperdagangkan sebagai batik Papua.

Batik Papua mulai berkembang sekitar tahun 1985 dan motif yang berkembang merupakan campuran dari dua budaya antara Papua dan Pekalongan. Batik pekalongi dipadukan dengan ragam hias motif Papua yang kaya. Batik Papua hasil percampuran dua budaya ini juga dikenal dengan julukan lain yaitu Batik Port Numbay. Batik Papua memiliki keunikan dalam aspek ragam hiasnya, karena dikembangkan dari kekayaan budaya dan keunikan alam Papua yang eksotik.

BACA JUGA:  berikut suku bangsa yang bukan berasal dari pulau jawa adalah

2. Ragam hias Bali
Bali memiliki ragam hias yang sangat beragam, mulai dari motif bunga dan lainnya. Biasanya ornamen Bali menggunakan motif binatang. Di bawah ini adalah motif hias bunga yang berasal dari Bali.

  • Batik Bukittan berbentuk tanaman bunga yang disusun di sepanjang kain dengan tambahan motif kupu-kupu, burung phoenix, burung bangau, serta sulur menambah keindahannya.
  • Pola Merak Abyorhokokai menggambarkan keindahan burung merak sebagai fokus utama pola pada kanvas dan dihiasi dengan kelopak yang menyerupai bunga sakura.
  • Sosok Singa Barong menggambarkan hewan yang tidak nyata yang ada di kehidupan nyata. Pesona bentuk singa dapat dilihat dari unsur-unsur yang berbeda yang merupakan campuran dari singa dan harimau.
  • Gagasan Bisan menggambarkan harapan, doa, dan keselamatan. Biasanya diberikan kepada kekasih yang ingin pergi jauh dengan harapan bisa kembali dengan selamat.
  • Motif bunga pada ornamen Bali melambangkan keindahan alam yang menginspirasi masyarakat Bali. Motif batik Bali banyak ditentukan berdasarkan satu hal, selain kekayaan motif tradisional, kreativitas senimannya kuat, dan industri pariwisata mampu menyerap karya batik dengan cepat, sehingga dinamika kreativitasnya cepat dan tinggi.

Motif batik Bali terinspirasi dari lingkungan alam dan budaya Bali serta pengaruh dari luar daerah, yang divisualisasikan sebagai motif naturalistik, dekoratif dan abstrak. Campuran motif Bali, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan lain-lain juga terjadi di Bali, karena banyak seniman pendatang yang berkarya di Bali.

Batik Bali sendiri merupakan hasil penyebaran batik dari pulau Jawa. Bali memiliki potensi besar sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya batik, karena masyarakat Bali dikenal luas dengan kecerdasannya yang tinggi dalam mengolah seni. Batik dibuat di Bali untuk berbagai keperluan pakaian termasuk upacara keagamaan tradisional, serta kehidupan sehari-hari secara umum, serta melayani wisatawan sebagai oleh-oleh.

3. Ragam Hias Kalimantan

Keanekaragaman hias Kalimantan menampilkan keteraturan dan keteraturan. Dekorasi dari Kalimantan sering menggunakan motif abstrak dan geometris. Namun ada juga berbagai macam tanaman hias. Secara khusus, makna ragam hias mengandung arti dan nilai kehidupan. Di bawah ini adalah ornamen dekoratif dari Kalimantan.

Model Kembang Munduk menggambarkan hubungan hubungan manusia dengan lingkungan, hubungan saling melindungi dan memberi.

Motif Bunga Mengalir menggambarkan dukungan dari lingkungan atau solidaritas keluarga yang akan melancarkan kehidupan atau pertunangan di masa depan.
Gagasan Dayak berlatar belakang Gringsing memiliki makna akulturasi budaya yang berbeda yaitu Dayak dan Jawa, karena dengan perbedaan tersebut tidak saling bermusuhan tetapi saling melengkapi.
Motif kalimantan, motif pakis, akar dan sapi bertanduk melambangkan keberanian dan pakis dan akar melambangkan kesuburan.

4. Ragam hias Yogyakarta
Varietas Hias Yogyakarta memiliki warna yang khas. Makna dari setiap ide terkait dengan nilai kehidupan dan terkait dengan alam. Berikut motif hias dari Yogyakarta.

BACA JUGA:  Plakat KKN, Bukan Hanya Sebatas Kenang-kenangan, tapi Juga Simbol Dedikasi dan Kerja Keras!

Bentuk Ceplok Grompol melambangkan harapan orang tua agar semua hal baik datang bersama, seperti kebahagiaan, kekayaan, hidup rukun dan kesejahteraan bagi kedua mempelai.
Sosok Kawung melambangkan empat arah mata angin atau sumber energi yang berpusat pada kekuatan, yaitu timur, matahari terbit, sumber kehidupan, utara gunung, melambangkan tempat tinggal para dewa, barat, matahari terbenam, melambangkan jatuhnya keberuntungan, selatan, puncak , puncak dari segalanya. Kawung juga berarti kesederhanaan, kemakmuran dan keadilan raja.

5. Ragam hias Sumatera
Ragam hias tanaman sumatera, pucuk rebung melambangkan filosofi bambu dimana bambu selalu berguna saat masih muda (rebung) untuk makanan, dan saat sudah tua (bambu) sebagai alas lantai rumah atau bahan bangunan. Motif batik sumatera yang memiliki makna kebersamaan antara lain motif lebah gantung, siplock gayu, dan motif kotak nan ranchak.

Gagasan lebah gantung memiliki arti bahwa hidup damai saling tolong-menolong dapat meningkatkan rasa kesetiakawanan dengan saling tolong-menolong, saling menyayangi, tidak saling mencela dan menghina, sehingga tercipta kondisi rukun dan damai terhindar dari keburukan, rasa malu dan berbagai penghinaan.

Motif selanjutnya adalah Ceplok Gayo yang melambangkan sikap toleransi masyarakat, dengan penggambaran bentukan motif ceplok goreng yang menyebar warna sebagai simbol dari segala perbedaan yang ada di masyarakat, anugerah yang patut disyukuri dan disyukuri. diterima dengan adil.

6. Ragam hias di Jawa Tengah
Berikut motif hias dari Jawa Tengah :

Ornamen jawa tengah, celurit patah atau jambul miring melambangkan semangat yang tak pernah putus asa.
Ornamen Pekalongan dengan motif bunga (dunia alam) memiliki makna simbol kesuburan.

7. Ragam hias Nusa Tenggara
Batik Kupang merupakan variasi produk tekstil dari tradisi tenun yang berkembang sebelumnya. Teknik membatik yang umum digunakan adalah teknik merekatkan retakan lilin dengan alat ekstrusi, baik itu arsiran tulis maupun cap dan kombinasinya.

Ragam ragam hias batik Kupang yang motifnya mengandung nilai kebersamaan adalah Rukun Kupang, Teguh Bersatu, Sepasang Kuda, Kuda Kupang, dll. Bentuk batik pada umumnya dikembangkan dari motif geometris kain tenun Kupang. Gagasan Rukun Kupang menggambarkan kebersamaan dan gotong royong yang mempersatukan masyarakat kelas atas dan bawah yang saling menghormati, rukun, bekerja sama, mengikat, saling mendukung, saling membantu, dan saling berkontribusi dalam suatu sistem sosial. .

8.  Ragam Hias Maluku
Yang unik dari batik Maluku adalah motifnya terinspirasi dari tanaman berupa pala, cengkih, peta Maluku, dan tumbuhan Maluku. Selain itu ada juga motif golok dan salawako. Salawaku adalah senjata khas Maluku dan Toto Buang adalah sejenis alat musik kendang atau perkusi.

Itulah artikel tentang ragam hias. semoga bermanfaat***