mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia

Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan.

Artikel kali ini akan membahas “mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia”

Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.

Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemuka jawaban yang telah ada.

Setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.

Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut penjelasan dari “mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia”

Sejarah Wayang Di Indonesia

Indonesia adalah negara dengan banyak kekayaan. Salah satunya adalah kekayaan budaya dan seni di setiap daerah. Di setiap daerah di Indonesia selalu ada kesenian unik yang dapat melambangkan atau menggambarkan daerah tersebut.

Bahkan ada beberapa kesenian khas Indonesia yang sudah mendunia lho. Tak heran, orang asing pun mengenal langsung beberapa karya seni Indonesia. Artinya mereka mengenal seni rupa Indonesia melalui apa yang mereka lihat secara langsung, bukan hanya informasi dari internet.

Wayang kulit merupakan salah satu contoh kesenian Indonesia yang masih dilestarikan sebagai kekayaan budaya. Bagi masyarakat khususnya di wilayah Jawa, kehadiran wayang kulit juga menjadi salah satu seni budaya yang biasa dimainkan pada beberapa hari penting atau acara tertentu seperti pernikahan.
Wayang Kulit merupakan salah satu kesenian tradisional yang lahir, tumbuh dan berkembang hingga saat ini. Kesenian wayang kulit khususnya masih populer di wilayah Jawa dan mudah ditemui pada acara-acara tertentu seperti pernikahan atau acara tahunan desa. Jika dilihat lebih dalam, wayang kulit bukan sekedar seni pertunjukan. Namun seni wayang kulit merupakan salah satu cara meditasi spiritualitas para dewa.

BACA JUGA:  konsep manusia ruang dan waktu dalam sejarah

Istilah wayang sendiri berasal dari kata ‘ma hyang’ yang berarti ‘spiritualitas Tuhan’. Namun ada juga yang mengartikan istilah wayang sebagai teknik pertunjukan yang didasarkan pada bayang-bayang (bayangan atau wayang) pada layar yang digunakan.

Kemudian kulit kerbau biasanya digunakan untuk membuat boneka. Selama ini juga dapat dikatakan bahwa kulit kerbau merupakan pilihan yang banyak digunakan dalam proses pembuatan wayang.

Dalam proses pertunjukannya sendiri, wayang kulit akan dibawakan oleh seseorang yang sering disebut sebagai dalang. Pertunjukan seni wayang tidak akan lengkap jika tidak diiringi dengan gamelan. Mereka yang memainkan gamelan juga bisa disebut nayaga.

Selain itu, dalam pertunjukan wayang juga terdapat sinden. Dimana Sindin nantinya akan menyanyikan banyak lagu dalam sebuah pertunjukan wayang kulit yang juga akan mengiringi alunan musik gamelan.

Jadi bisa dikatakan bahwa dalam pertunjukan wayang secara keseluruhan ada yang seperti dalang yang memainkan wayang kulit sesuai dengan cerita yang dituturkan. Kemudian ada nayaga yang bertugas memainkan gamelan dan juga banyak sinden yang bertugas menyanyikan lagu dalam pertunjukan wayang kulit.

Perlu diketahui bahwa setiap bagian pertunjukan wayang kulit juga memiliki simbol dan makna tersendiri. Terutama dari segi cerita. Cerita wayang biasanya memiliki makna budi pekerti luhur, saling menyayangi, serta saling menghormati.

Terkadang, dalam cerita yang diangkat pun, terdapat kritik sosial. Dalam pementasan wayang, tidak hanya bercerita yang terdengar serius. Namun ada juga bagian lucu yang sering disebut dengan goro-goro.

Selain kemampuannya mencairkan suasana serius dalam pertunjukan wayang kulit. Kehadiran goro-goro juga sangat menarik dan juga menjadi daya tarik tersendiri dalam pertunjukan wayang. Tak heran jika banyak penonton pementasan wayang kulit yang menantikan pementasan goro-goro wayang kulit tersebut.

BACA JUGA:  Berikut Contoh Proker KKN Manajemen SDM di Berbagai Bidang

Kesimpulan dari Wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia oleh UNESCO karena kesenian ini telah mengakar dalam budaya Indonesia. Kata wayang berasal dari kata Ma Hyang yang berarti menuju spiritualitas pada Sang Kuasa. Kata wayang juga memiliki arti teknik pertunjukan bayangan atau di balik layar.***