RUMAHTEKNOLOGI.COM – Berikut ini Rumah Teknologi akan memberikan Jawaban Mengenai Pertanyaan di bawah ini, semoga dapat memberikan manfaat, dan digunakan sebagai referensi pengetahuan.
Artikel kali ini akan membahas “karakter musik daerah indonesia adalah”
Jawaban ini dapat dijadikan sebagai referensi dan membantu tugas kalian.
Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memudahkan anda dalam menemuka jawaban yang telah ada.
Setiap jawaban yang akan dibahas ini tidak bersifat mutlak benar dan teman-teman bisa secara mandiri mencari jawabannya agar bisa lebih eksplor dengan jawabannya.
Dilansir berdasar berbagai sumber, Berikut penjelasan dari “karakter musik daerah indonesia adalah”
Musik tradisional memiliki konotasi negatif karena meremehkan prestasi sekelompok orang atau etnis tertentu. Biasanya, musik tradisional menyentuh tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari umat beriman.
Berbeda dengan musik modern, musik tradisional juga memiliki bentuk estetika tersendiri. Estetika musik tradisional dapat ditemui mulai dari pendengaraan sampai ke kedalaman penjiwaan.
Estetika musik tradisional paling baik dilihat pada jenis bunyi yang dihasilkan oleh instrumen itu sendiri, serta pada tempo, ritme, dan dinamika setiap lagu yang dimainkan.
Berikut beberapa informasi tentang kategori, fungsi, dan jenis musik tradisional yang diambil dari e-modul Seni Budaya Kelas X karya Hanun Adhaninggar dan modul Seni Budaya berjudul “Keragaman Musik Tradisional” karya Y. Lilik Subiyanto.
Musik tradisional dari Ciri-Ciri
Musik tradisional Ciri-Ciri secara umum digambarkan sebagai berikut:
1. Gagasan musik, baik vokal maupun instrumentasi yang digunakan, tidak dinyatakan secara formal dan justru di tularkan secara perlahan atau serampangan.
2. Turun-temurun yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3. Menggunakan alat musik yang lebih berpengalaman.
4. Liriknya ditulis dalam bahasa setempat.
5. Irama dan melodi menonjolkan ciri khas kedaerahan.
Fungsi Musik Tradisional
Genre musik tradisional menonjolkan peran dan kedudukanya dalam kehidupan sehari-hari di kalangan masyarakat umum. Musik tradisional Indonesia memiliki berbagai fungsi bagi masyarakat, antara lain sarana upacara adat (ritual), hiburan, pengiring tari, sarana komunikasi, sarana pengungkapkan diri, dan sarana ekonomi.
Berikut ini adalah fungsi musik tradisional:
1. Sarana Adat Upacara Budaya (Ritual)
Musik tradisional memiliki hubungan yang kuat dengan adat upacara upacara seperti kematian, kelahiran, perkawinan, hingga upacara keagamaan, dan kenegaraan.
Misalnya upacara adat panenan (memulai tanam padi) yang dilakukan masyarakat Kanekes. Musik tradisional yang digunakan disebut angklung buhun.
Menurut kearifan konvensional, musik yang dihasilkan oleh instrumen tertentu diyakini memiliki kualitas spiritual atau metafisik di sejumlah daerah. Hal ini terlihat pada musik dog-dog ting yang digunakan penduduk Jawa. Orang Jawa mengatakan bahwa musik dog-dog ting dapat digunakan untuk menemukan orang yang hilang setelah disambar petir.
2. Sarana Hiburan
Musik adalah cara yang paling efektif bagi masyarakat umum untuk melawan kejenuhan dan berdialog secara kreatif dengan pihak-pihak yang bertikai. Hiburan dengan status individu dapat membantu seseorang membangun kembali kesehatan mentalnya.
Misalnya, seseorang dapat memainkan musik seruling bunyi di bawah rindang sambil melakukan perawatan diri. Contoh hiburan lain yang cukup menyita perhatian banyak orang adalah para gadis di wilayah Aceh. Gadis-gadis di wilayah Aceh sering menggunakan celempong atau canang trieng untuk memperpanjang waktu sawah mereka.
Di Madura, ada sebutan untuk seni saronen. Individu memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dalam ansambel musik tradisional menggunakan salah satu dari jenis instrumen tersebut (ansambel). Tidak diragukan lagi, mayoritas penduduk Indonesia senang mendengarkan musik dengan antusias.
3. Pengiring Tarian
Musik tradisional yang diciptakan di Indonesia juga menjadi elemen penting dalam mempromosikan kesatuan wilayah. Akibatnya, banyak daerah Indonesia yang hanya bisa dibunyikan oleh musik lokal. Antara musik dan tarian pengiringnya sama-sama memiliki keselaramas yang kuat. Kesesuaian musik akan membuat tari semakin semangat.
4. Sarana Komunikasi
Secara umum, berbagai macam alat dan bendera digunakan untuk menandakan adanya peristiwa tertentu (kematian, pencurian, dan lain-lain), keadaan (darurat, siaga, aman), penanda waktu (mulai atau akhir kerja, waktu ibadah, dan sejenisnya), bahkan kegiatan bersama (gotong-royong dan berkumpul).
Alat musik tradisional yang sering digunakan seperti kentongan, beduk di mesjid, dan lonceng di jemaah adalah yang digunakan sebagai alat komunikasi.
Berkenaan dengan Kentongan yang berasal dari pola bunyi dara muluk, masyarakat Jawa secara keseluruhan mengartikan bahwa lingkungan ekosistem aman dari rumah.
Musik tradisional dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi dengan sendirinya. Jika musik tradisional digunakan sebagai sarana komunikasi dengan khalayak, maka syair atau lagunya isi boleh digunakan sebagai sarana komunikasi pesan.***