Magang menjadi isu hangat di media sosial belakangan ini. Peserta magang sering kali mempertanyakan berapa lama jam kerja normal untuk mereka.
Apakah ada aturan yang mengatur hal ini? Baiklah, mari kita lihat aturan dan hak terkait jam kerja magang di Indonesia dan juga di luar negeri.
Aturan Jam Kerja Magang di Indonesia
Dilansir dari Hukum Online, peserta magang dapat membuat perjanjian dengan perusahaan terkait hak, kewajiban, tanggung jawab, jangka waktu magang, dan juga jam kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri juga mengatur beberapa poin yang harus dicantumkan dalam perjanjian magang, antara lain:
- Hak dan kewajiban peserta magang.
- Detail mengenai program magang.
- Â Jangka waktu magang.
- Besaran uang saku yang diterima peserta magang.
Namun, Permenaker Nomor 6 Tahun 2020 tidak secara spesifik menyebutkan batas jam kerja yang dapat diterapkan selama magang.
Oleh karena itu, aturan mengenai jam kerja sepenuhnya merupakan kesepakatan antara pemagang dan penyelenggara magang, selama tidak melebihi jangka waktu satu tahun sesuai dengan aturan Permenaker tersebut.
Namun, aturan tersebut tidak berlaku jika program magang merupakan kewajiban dari universitas dan menjadi syarat kelulusan sarjana. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) telah mengeluarkan Keputusan Menteri Nomor 123/M/KPT/2019 yang mengatur jam kerja magang.
Berdasarkan keputusan tersebut, jam kerja selama 45 jam akan dihitung sebagai 1 satuan kredit semester (SKS). Program magang wajib dilakukan minimal selama sebulan, dan jam kerja tidak boleh melebihi 8 jam per hari.
Dengan demikian, untuk mendapatkan 2 SKS magang sebagai syarat kelulusan, peserta magang hanya perlu mengikuti program magang selama 4,5 jam per hari selama 5 hari dalam sebulan.
Aturan Jam Kerja Magang di Luar Negeri
Jika kamu memiliki kesempatan untuk magang di luar negeri, perlu diketahui bahwa aturan jam kerja magang dapat berbeda-beda tergantung pada regulasi yang berlaku di negara tujuan. Berikut adalah beberapa contoh aturan jam kerja magang di luar negeri:
1. Magang di Amerika Serikat
Berdasarkan Fair Labor Standards Act Amerika Serikat, setiap pelajar yang bekerja berhak mendapatkan upah minimal sebesar 7,52 dolar AS per jam, serta upah lembur jika ada. Namun, mahasiswa internasional yang memegang visa pelajar F1 memiliki ketentuan tersendiri.
Mereka dapat bekerja atau magang maksimal 20 jam per minggu di sela-sela jadwal kuliah. Selama liburan, mereka bisa bekerja atau magang full-time (8 jam per hari) jika berniat mendaftar untuk semester akademik berikutnya. Pekerjaan tersebut tidak boleh menggantikan atau mengambil pekerjaan dari penduduk Amerika Serikat.
Aturan mengenai jam kerja juga harus disesuaikan jika magang merupakan salah satu syarat kelulusan. Setiap kampus memiliki ketentuan minimal yang berbeda, mulai dari 20 hingga 40 jam.
2. Magang di Jerman
Mahasiswa asing yang memiliki visa pelajar di Jerman dapat bekerja selama 120 hari secara full-time atau 240 hari secara part-time. Namun, aturan ini tidak berlaku jika magang merupakan kewajiban dari universitas sebagai salah satu syarat kelulusan.
Program magang wajib (mandatory internship) berlangsung setidaknya selama 8 minggu dengan waktu kerja 38 jam per minggu. Perusahaan tidak wajib memberikan kompensasi upah untukmagang wajib, tetapi biasanya mereka memberikan gaji sesuai dengan standar industri.
3. Magang di Australia
Jika kamu magang di Australia dengan visa pelajar, kamu diizinkan bekerja hingga 40 jam per dua minggu selama masa kuliah dan full-time selama masa liburan. Namun, batasan jam kerja magang juga dapat berbeda bergantung pada peraturan universitas dan program magang yang diikuti.
Penting untuk dicatat bahwa aturan jam kerja magang di luar negeri dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, sebelum memulai magang di luar negeri, disarankan untuk melakukan penelitian dan berkonsultasi dengan institusi terkait, seperti kedutaan atau kantor imigrasi, untuk memastikan bahwa kamu memahami dan mematuhi aturan yang berlaku.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan hak-hak dan perlindungan pekerja yang berlaku di negara tujuan. Pastikan bahwa perusahaan atau lembaga penyelenggara magang mematuhi aturan ketenagakerjaan yang berlaku dan memberikan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Aturan jam kerja magang di Indonesia tidak memiliki batasan yang spesifik, dan hal ini ditentukan oleh perjanjian antara pemagang dan penyelenggara magang. Namun, jika magang merupakan kewajiban universitas, terdapat peraturan yang mengatur batasan jam kerja.
Di luar negeri, aturan jam kerja magang bervariasi tergantung pada negara tujuan, dan perlu diperhatikan regulasi yang berlaku. Penting untuk memahami aturan dan hak-hak yang berlaku baik di Indonesia maupun di negara tujuan magang untuk memastikan pengalaman magang yang adil dan bermanfaat.